Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Liputan Khusus Fictophilia

Kenapa Wanita Mudah Jatuh Cinta dengan Pria Khayalan?

Intan Kemala Sari - wolipop
Jumat, 15 Mei 2015 12:59 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Dok. Universal Pictures
Jakarta -

Fictophilia adalah perasaan suka atau jatuh cinta, keinginan untuk memiliki, hingga timbul daya tarik seksual terhadap karakter fiktif saat membaca novel. Meski terdengar tidak masuk akal, namun hal ini memang ada dan sering dialami oleh para wanita. Mengapa hal ini bisa terjadi?

1. Wanita Kaya Akan Fantasi Seksual
Dijelaskan oleh psikolog seksual Zoya Amirin, berdasarkan penelitian yang dilakukannya di tahun 2005, fantasi seksual wanita jauh lebih kaya dari pria. "Pria hanya bisa membayangkan fantasi seksual kalau sudah bertemu muka, sedangkan wanita nggak perlu wujud aslinya pria, dia sudah bisa membayangkan," jelas Zoya saat dihubungi Wolipop, Senin, (11/5/2015).

Jika dikaitkan dengan kondisi fictophilia, wanita memiliki kemampuan untuk membayangkan sosok idamannya melalui karakter fiktif yang dibacanya melalui novel. Terlebih lagi dengan ilustrasi si penulis novel yang menggambarkan sosok ciptaannya mirip seperti apa yang didambakan para wanita tersebut selama ini. Maka tak heran mereka menaruh rasa suka yang berlebihan, bahkan memiliki daya tarik seksual terhadap tokoh khayalan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2. Wanita Sulit Membedakan Khayalan dan Kenyataan
Psikolog yang mengambil studi seksologi di Universitas Udayana Bali ini mengatakan, sebelum bertemu dengan lawan jenis, wanita sudah memiliki khayalan sendiri tentang sosok yang diimpikannya. Namun pada saat bertemu, mereka cenderung menjadi kewalahan dalam mengatur tingkat emosinya. Kecenderungan ini memiliki kemungkinan yang sangat besar.

"Gangguan ini lebih banyak diderita wanita, kenapa? karena ada wanita yang masih belum bisa membedakan antara emosi sesaat, khayalan semata, dan kenyataan. Banyak wanita yang ingin punya pacar persis seperti di dalam novel, kalau keinginannya tidak tercapai dan dia tidak mampu mendapatkan pria itu, bisa saja gangguan kepribadian ini muncul," ringkasnya.

3. Wanita Lebih Peka
Lebih lanjut ia memaparkan, secara biologis, sistem di dalam tubuh wanita menyambung ke dalam sistem limbik. Sistem limbik adalah struktur bagian otak yang berhubungan dengan perasaan, misalnya rasa marah, bahagia, takut, senang, dan sebagainya. Hingga tak heran, wanita cenderung lebih peka kepada hal-hal yang menyentuh perasaan.

4. Faktor Lingkungan dan Hormon
Zoya menilai, kondisi fictophilia ini merupakan gangguan kepribadian di mana seseorang memiliki suatu obsesi pada khayalan yang bersumber dari apa yang dibacanya. Faktor lain yang membuat wanita lebih mudah terkena gangguan kepribadian ini adalah kondisi lingkungan dan hormon. Hal ini memicu wanita bisa merasakan jatuh cinta pada siapa saja, termasuk kepada tokoh fiktif sekalipun.

(int/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads