Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Liputan Khusus Pria Galau

Pria Galau Wajar, Asalkan...

Kiki Oktaviani - wolipop
Jumat, 27 Mar 2015 17:06 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Dok. Thinkstock
Jakarta - Galau bukan hanya identik dengan wanita saja. Para pria pun bisa merasakan perasaan mellow yang berlebihan. Tapi sebenarnya, apakah wajar jika pria kerap mengumbar kegalauannya, terutama di media sosial?

"Dalam kehidupan pasti tidak semuanya berjalan baik, galau atau mellow pasti pernah dirasakan setiap manusia, wanita ataupun pria," ungkap psikolog Ayu Dyah Pasha saat ditemui Wolipop di Hotel Double Tree, Jakarta, Rabu (25/3/2015).

Itu berarti galau merupakan perasaan yang wajar jika dialami oleh seorang pria, namun bukan berarti harus berlarut-larut. Psikolog yang juga aktris tersebut mengatakan, hal utama yang perlu disadari saat merasa galau adalah kita harus tahu dan mau keluar dari rasa galau tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sama seperti wanita, masalah kegalauan yang dialami pria kebanyakan karena berhubungan dengan cinta, putusnya hubungan asmara atau cinta yang bertepuk sebelah tangan. Ayu menegaskan yang perlu ditanamkan dalam diri adalah kesadaran bahwa tidak ada sesuatu yang abadi dan orang pasti akan selalu datang dan pergi.

Menurut Ayu, jika pria merasa sangat sedih, tidak ada salahnya untuk menangis. Justru mereka harus melepaskan perasaan sedihnya. Tapi, cukup satu atau dua hari saja. "Jangan terlarut-larut dalam kegalauan dan kesedihan karena dampaknya bisa depresi," ujar Ayu.

"Boleh galau sampai nangis, tapi kalau sudah muncul rasa dendam, rasa marah atau sekarang banyak kasus yang sampai bunuh ceweknya itu artinya dia sudah tidak bisa mengontrol dirinya. Ini berarti juga dia sudah memiliki gangguan secara emosional," jelas Ayu.

Jika sudah begitu, Ayu menyarankan agar pria galau yang sudah dalam tahap akut hingga berpikir ingin melukai seseorang atau dirinya sendiri maka harus segera berkonsultasi dengan psikolog. Atau setidaknya, cobalah bercerita dengan seseorang yang bijaksana dari pihak teman atau keluarga agar pikirannya bisa lebih terbuka dan terhindar dari amarah yang besar.

"Bisa juga ikut ke sebuah klub yang di sana bertemu dengan orang-orang positif dan melakukan hal yang postif, bukan malah lari ke tindakan yang negatif," tambah Ayu.

(kik/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads