Dana yang terbatas bukan penghalang bagi pasangan ini untuk hidup bersama di bawah satu atap. Tinggal di sebuah karavan menjadi alternatif. Pilihan yang nonortodoks itu lantas membuat mereka viral di internet.
Meski belum menikah, Zhang Xi dan kekasihnya, Hu Anyuan, memutuskan untuk hidup bersama. Berasal dari Wuhan, China, Zhang Xi dan Hu Anyuan hijrah ke Shenzhen pada Juli lalu karena pekerjaan.
Mereka awalnya menetap di sebuah apartemen mungil yang luasnya hanya 10 meter persegi. Namun, lokasinya ternyata cukup jauh dari kantor Zhang Xi. Ia sampai harus transit kereta tiga kali dengan jarak tempuh dua jam.
Belum lagi biaya transportasi yang keluar cukup besar. Per bulan saja, ia bisa mengeluarkan 800 yuan atau Rp 1,7 juta. Jumlah tersebut hampir seperti dari gaji bulanannya yang hanya Rp 5,3 juta.
Dari situ, tercetus ide untuk tinggal di sebuah karavan. Dengan modal 130.000 yuan (Rp 340 juta), mereka membali karavan bekas. Ada tambahan 30.000 yuan (Rp 64 juta) buat biaya reparasi dan transformasi. Dan jadilah "tempat tinggal bergerak" dengan fasilitas seperti rumah biasa.
Karavan lengkap dengan fasilitas seperti dapur untuk memasak, meja makan, lemari, kamar mandi, kamar tidur, hingga tempat untuk menyuci pakaian. Seperti dilansir dari The Star, mereka yang memasang semuanya kecuali urusan perlistrikan dan kabinet dapur.
Luasnya mungkin tak seberapa, hanya sekitar 8 meter persegi. Namun, mereka tetap bisa beraktivitas dengan leluasa di ruang yang terbatas tersebut.
Menurut pasangan ini, hidup di karavan sangat berdampak positif bagi finansial mereka. Setidaknya, mereka bisa menghemat hingga 50.000 yuan (Rp 100 juta) selama setahun.
Pilihan hidup mereka sempat viral di media sosial. Banyak orang yang memuji dan terinspirasi, tapi tak sedikit pula yang mengkritik. Mereka sampai disebut 'fakir parkir' karena tidak memiliki tempat permanen untuk memarkir 'rumah' tersebut.
"Memilih hidup di karavan adalah sebuah gaya hidup, dan kami bahagian. Apa yang orang pikirkan tidak akan memengaruhinya. Bagaimana pun juga, ini adalah kehidupan kami," kata Zhang menanggapi kritikan tersebut.
Simak Video "Video: Kepribadian Performative Male, Apa Sih Itu?"
(dtg/dtg)