Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Dinding Berlumut Kini Tak Lagi Menjijikan, Tapi Jadi Penghias Rumah

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Senin, 30 Nov 2015 13:08 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Dok. inhabitat, Bored Panda
Jakarta - Rumah minimalis dengan ruang terbatas membuat keinginan untuk memiliki lahan hijau seakan hanya jadi impian. Namun selalu ada solusi untuk segala permasalahan. Minimnya lahan kemudian melahirkan tren menumbuhkan tanaman lumut pada dinding rumah.



Lumut, biasanya dianggap sebagai 'hama' yang merusak penampilan rumah dan membuatnya tampak kotor serta tidak terawat. Tapi kini justru menjadi alternatif yang disukai untuk membangun 'lahan hijau' secara vertikal. Tanpa harus menghabiskan lahan, unsur hijau dan nuansa alami tetap bisa dihadirkan di dalam rumah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu lumut juga cenderung mudah perawatannya, karena sebenarnya lumut merupakan tanaman liar. Asalkan Anda bisa menjaga kelembaban di dalam ruangan dan mendapat sinar matahari yang cukup, lumut tidak perlu disiram setiap hari.



Baca Juga: 50 Foto Before-After Selebriti yang Operasi Plastik

Konsep penempatan dinding berlumut di dalam ruangan ini sebenarnya bukan ide yang terlalu baru. Ribuan tahun lalu, para biksu Buddha di Jepang pun memanfaatkan lumut yang ditanam di taman-taman kuil mereka. Seperti dikutip dari ihabitat, para biksu membudidayakan lumut di batu dan dinding, sehingga menciptakan nuansa ruangan yang lebih luas dan sejuk.

Namun bagi para biksi, lumut merupakan elemen kehidupan yang cukup penting. Lumut adalah simbol keharmonisan, panjang umur dan tradisi yang membuat meditasi lebih maksimal.



Di era sekarang, tren penggunaan lumut pada dinding rumah dipopulerkan oleh Joe Zazzera dan Pat Mahan. Joe dan Pat merupakan pendiri sekaligus pemilik Plant Solutions, perusahaan yang mendesain interior khusus tanaman berbasis di Arizona.



Ide menciptakan dinding lumut muncul setelah banyak klien yang meminta mereka membuat desain tanaman yang tidak perlu disiram dan juga mudah pemeliharaannya. Meski begitu, tetap bisa memunculkan nuansa hijau yang menyejukkan. Saat itulah mereka mulai menumbuhkan lumut yang ditempatkan pada papan, nampan kayu, dinding bahkan dijadikan hiasan dinding pada ruangan meeting. Unik, alami, tahan lama, sekaligus praktis dirawat. 

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads