×
Ad

Fashion Show di London Saat Ada Gelombang Panas, Brand Lokal Pakai Bahan Ini

Gresnia Arela Febriani - wolipop
Kamis, 07 Sep 2023 16:46 WIB
Foto brand hijab Kami. akan menampilkan koleksi di London Fashion Week 2023/2024. Foto: Dok. Gresnia/Wolipop.
Jakarta -

Brand hijab lokal Kami. akan tampil di London Fashion Week Spring/Summer 2023-2024 pada 18 September 2023. Pamer karya di London yang berada di benua Eropa, Kami. berusaha menyesuaikan dengan gelombang panas yang tengah dirasakan penduduk di kota tersebut.

Global boiling atau istilah untuk menggambarkan kenaikan suhu rata-rata pada atmosfer, lautan, dan daratan yang ekstrem sebagai dampak perubahan iklim tengah terjadi di dunia. Dan saat ini 16 kota di Eropa tengah diterjang gelombang panas. Suhu tertinggi akibat gelombang panas bisa mencapai 48 derajat celsius.

Menanggapi perubahan iklim Eropa tersebut, Istafiana Candarini atau akrab disapa Irin, pemilik jenama lokal Kami. mengungkapkan tentang pemilihan bahan untuk koleksi yang ditampilkan di London Fashion Week.


Salah satu koleksi dari brand Kami. yang akan tampil di London Fashion Week Spring/Summer 2023/2024. Foto: Dok. Gresnia/Wolipop.

"Ini menjadi tantangan kita bersama, aku aware dengan lingkungan semenjak dari kerja sama dengan salah satu pengelolaan sampah di Jakarta, yang Kami. lakukan selain shifting produknya kepengen produknya lebih nyaman dipakai," ungkap Irin saat ditemui di Modinity Cafe, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Irin mengungkapkan pabrik tekstil juga terus berupaya untuk menghasilkan bahan yang nyaman, ringan dan adem ketika dipakai oleh konsumen.

"Semua pabrik tekstil itu ayo dong supaya lebih adem dan nyaman dibagian produksinya. Tapi dari wastenya kepengen berusaha ayo dong ngapain. Kebetulan tim aku yang akan berangkat ke Paris ini akan bertemu dengan salah satu pengelolaan sampah di sana. Karena ada yang mengelola sampah untuk menjadi brick menjadi batu bata," jelasnya.

Mengenai pengelolaan sampah bisa menjadi batu bata, Irin mengaku ingin mengikuti langkah tersebut. Saat ini dari Kami. untuk mengelola sampah berupa limbah kain, dengan membuat scrunchie dari bahan sisa produksi.

Scrunchie dari brand hijab Kami. Foto: Dok. Instagram @kamiidea.

"Scrunchie dan kunciran rambut kecil itu juga dari wastenya Kami. dan harapannya untuk sesama teman desainer juga melakukan (memanfaatkan limbah kain) hal yang sama," lanjutnya.

Menjawab tantangan perubahan iklim Eropa, Irin memilih menggunakan bahan tencel. Bahan tersebut merupakan serat alami yang memiliki sirkulasi baik dan ramah lingkungan.

"Kalau bahan saat ini Kami. menggunakan bahan tencel. Meskipun mindset orang Indonesia, bahan katun itu murah? Rayon pasti murah. Padahal bahannya lebih mahal, pilihan murah memang banyak. Tapi nanti pada protes kok luntur, menyusut dan lainnya. Kemudian ada bemberg, nama benang sama seperti tencel. Makanya pelan-pelan sama-sama edukasi bahwa katun itu mahal," jelasnya.




(gaf/eny)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork