Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Kisah Wanita Italia Diculik 18 Bulan, Saat Pulang Sudah Jadi Mualaf

Eny Kartikawati - wolipop
Sabtu, 23 Mei 2020 04:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Italian volunteer aid worker Silvia Costanza Romano (R), who was kidnapped in Kenya in late 2018, wearing a khimar and face mask, embraces her mother Francesca upon her arrival at Romes military Ciampino airport on May 11, 2020, following her release. - Silvia Romano was 23 and working as a volunteer in the orphanage in Chakama village in southeast Kenya when she was seized by gunmen in November 2018. (Photo by FABIO FRUSTACI / ANSA / AFP) / Italy OUT / ITALY OUT
Silvia Romano. Foto: AFP/FABIO FRUSTACI
Jakarta -

Seorang wanita Italia yang diculik di Kenya saat bekerja sebagai sukarelawan telah dibebaskan dan kembali ke rumahnya. Namun saat pulang statusnya sudah berubah menjadi pemeluk agama Islam.

Daily Mail melaporkan wanita bernama Silvia Romano itu sebelum diculik bekerja sebagai sukarelawan untuk sebuah kelompok kemanusiaan asal Italia di Kenya. Dia diculik saat terjadi serangan oleh kelompok bersenjata di Kenya pada November 2018.

Silvia dibebaskan oleh para penculiknya di dekat ibukota Somalia, Mogadishu pada pekan kemarin. Dia tiba di negaranya dengan didampingi agen rahasia Italia. Saat tiba di Bandara Roma, wanita 25 tahun itu disambut tangis dan pelukan kedua orangtuanya. Kepulangannya juga disambut Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Italian volunteer aid worker Silvia Costanza Romano (R), who was kidnapped in Kenya in late 2018, wearing a khimar and face mask, embraces her mother Francesca upon her arrival at Romes military Ciampino airport on May 11, 2020, following her release. - Silvia Romano was 23 and working as a volunteer in the orphanage in Chakama village in southeast Kenya when she was seized by gunmen in November 2018. (Photo by FABIO FRUSTACI / ANSA / AFP) / Italy OUT / ITALY OUTItalian volunteer aid worker Silvia Costanza Romano (R), who was kidnapped in Kenya in late 2018, wearing a khimar and face mask, embraces her mother Francesca upon her arrival at Romes military Ciampino airport on May 11, 2020, following her release. - Silvia Romano was 23 and working as a volunteer in the orphanage in Chakama village in southeast Kenya when she was seized by gunmen in November 2018. (Photo by FABIO FRUSTACI / ANSA / AFP) / Italy OUT / ITALY OUT Foto: AFP/FABIO FRUSTACI

PM Italia Giuseppe Conte mengatakan agen rahasia Italia bekerja keras agar Silvia bisa dibebaskan. Laporan yang beredar di Italia menyebutkan bahwa para penculik menyerahkannya ke kelompok ekstrimis Islam, Al-Shabab.

Silvia tiba di bandara dengan penampilan berbeda. Dia memakai hijab panjang berwarna hijau. Karena tengah pandemi Corona, dia juga memakai masker dan sarung tangan.

ADVERTISEMENT
Silvia Romano.Silvia Romano. Foto: AFP/FABIO FRUSTACI

Silvia disebutkan menjadi mualaf saat diculik. Laporan NY Times mengatakan dia memeluk Islam secara sukarela dan mengganti namanya menjadi Aisha.

Namun sampai saat ini pihak keluarga atau pemerintah Italia belum mengonfirmasi mengenai informasi tersebut. Silvia sendiri akan menjalani pemeriksaan setelah dia bertemu lagi dengan keluarganya.

(eny/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads