5 Jenis Bahan Jilbab yang Sudah Tidak Tren Lagi Tahun Ini

Jakarta - Perkembangan industri hijab di Indonesia cukup cepat. Para pebisnis dan desainer busana muslim terus berinovasi meracik hijab yang nyaman baik dari bahan, corak, hingga pola hijab.

Dari jenis material saja, hijab di Indonesia memiliki banyak sekali jenis. Trennya pun datang dan pergi. Ada beberapa jenis bahan jilbab yang pernah tren tahun lalu, tapi sudah hampir menghilang tahun ini. Jika kamu ingin tetap up to date, sebaiknya tinggalkan beberapa bahan jilbab ini karena dinilai tidak nyaman dan modis lagi dipakai.

1. Satin

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hijab satin. Foto: Dok. 20detik

Bahan satin cukup populer dipakai sebagai hijab. Hijab berbahan satin tidak hanya ditemukan di Indonesia. Di Turki dan Malaysia, bahan satin masih jadi idola para hijabers untuk tampil cerah dan glowing.

Namun, hijab satin di Indonesia mulai ditinggalkan. Selain karena tampilannya yang shiny dan terlihat formal, kain satin tidak mudah rapi di kepala. Orang Indonesia lebih suka bahan yang lebih ringan dan tidak licin.

2. Linen Ruby

Foto: Dok. 20Detik

Hijab berbahan linen ruby atau juga dikenal sebagai hijab rubiah sempat menjadi tren dua tahun ke belakang. Bahan ini memiliki corak bulu-bulu halus tiga dimensi. Bahan linen yang cukup kaku, dianggap mudah dibentuk di dahi.

Namun, seiring dengan perkembangan, tren hijab ini mulai ditinggalkan. Hijab berbahan linen ruby memberikan kesan 'penuh' pada wajah. Namun, di beberapa tempat hijab ini masih digunakan khususnya untuk pengantin.

3. Viscose

Bahan viscose sebenarnya sangat nyaman dipakai. Tahun 2014, viscose jadi primadona karena ringan dan adem dipakai. Sayangnya, bahan viscose tidak awet. Jika sering dicuci dan dipakai akan terlihat berbulu. Hal ini yang membuat hijab viscose mulai ditinggalkan hijabers.

4. Organza

Foto: Dok. Wolipop

Hijab organza juga sempat menjadi primadona. Hijab berbahan shiny bak kaca ini menjadi pilihan hijabers untuk tampil formal di acara pernikahan. Banyak hijabers yang memilih hijab organza untuk menikah.

Namun, tahun ini hijab bahan organza mulai ditinggalkan. Alasannya adalah pemakaian yang tidak mudah hingga tekstur kain yang keras. Sebagai penggantinya, para hijabers memilih hijab berbahan voal atau paris Jepang premium untuk acara spesial.

5. Rayon

Foto: Grandyos Zafna

Hijab berbahan rayon juga sempat disukai di tahun 2010. Para hijabers memakai kain rayon sebagai pashmina. Kala itu, teknik pewarnaan tie dye di atas kain rayon menjadi favorit.

Bahan rayon memang sangat adem. Namun, bahan rayon mudah kusut jadi tidak praktis untuk dipakai sehari-hari. Kebanyak hijabers lebih suka hijab yang tidak mudah kusut dan tidak harus disetrika. (sil/sil)