Kisah Wanita Jerman yang Mantab Berhijab Setelah Alami Diskriminasi
Arina Yulistara - wolipop
Selasa, 05 Sep 2017 14:46 WIB
Jerman
-
Kisah hijab kali ini datang dari seorang wanita asal Jerman yang telah memutuskan untuk konsisten berjilbab. Dia adalah Kaya Gravitte. Ia memiliki kisah menarik yang bisa menginspirasi lainnya.
Kaya bercerita pertamakali setelah memutuskan untuk menjadi muslim ketika duduk di bangku perguruan tinggi. Setelah menjadi seorang muslim, Kaya memutuskan untuk mencoba memakai jilbab selama satu minggu dan ternyata ia mendapat sikap diskriminasi.
Pertama keluarganya yang diakui Kaya sangat menentang dirinya menggunakan jilbab. Keluarga mahasiswi tersebut tidak tahu kalau dia sebenarnya sudah menjadi muslim. Keluarga Kaya juga tidak mengerti tentang Islam.
"Lepaskan kain itu dari kepala Anda. Anda orang Jerman, berhenti bertingkah seperti muslim," begitu ucapan keluarga Kaya ketika ia mencoba berhijab.
Tidak hanya keluarga, tantangan selanjutnya adalah teman-temannya sendiri. Banyak yang mengatakan kalau ia tidak perlu memakai jilbab karena mereka sudah tahu penampilan Kaya tanpa jilbab. Teman-teman Kaya merasa ia memakai hijab hanya sebagai lelucon.
"Kenapa kamu memakai jilbab? Kami sudah tahu seperti apa penampilanmu tanpa jilbab. Tidak perlu memakainya," ujar Kaya meniru perkataan temannya.
Karena tekanan dari berbagai pihak, Kaya awalnya memutuskan untuk tidak lagi memakai jilbab. Ia takut untuk menjadi muslim. Namun anehnya setelah lepas jilbab, Kaya merasa tetap akan memakainya suatu hari nanti, ada keinginan besar dalam lubuk hatinya.
Sampai tiba di dua semester terakhir kuliahnya, ia kembali merasa bimbang untuk mencoba berhijab. Selama menjalani kuliah, teman-temannya tidak tahu kalau ia sudah menjadi muslim, hanya sahabat dekat saja. Hingga ia harus terus-menerus menjelaskan identitasnya sebagai muslim untuk membantah pandangan miring tentang Islam.
"Hei! Aku adalah muslim dan aku tahu apa yang Anda katakan sebuah kebohongan. Muslim bukan teroris dan bukan orang jahat. Islam cinta damai. Lalu orang-orang menolakku untuk mencalonkan diri sebagai ketua kelas begitu mereka tahu aku seorang muslim," cerita wanita yang mengambil studi International and Political Science itu.
Hal tersebut rupanya tak membuat Kaya mundur justru imannya semakin kuat. Sampai di semester akhir kuliahnya ia berpikir kalau dengan memakai hijab maka Kaya tak perlu lagi menjelaskan imannya. Ia juga ingin menunjukkan kalau Islam itu damai.
"Bagi orang lain sekarang sudah jelas kalau Islam adalah agamaku. Itu bagian dari alasan mengapa aku berhijab sekarang, aku ingin terlihat sebagai muslim. Aku memakainya untuk diriku sendiri. Di akhir semester di 2015, aku sampai di titik di mana aku percaya diri dengan agamaku dan jilbab yang aku kenakan," tambah wanita 22 tahun ini.
(ays/ays)
Kaya bercerita pertamakali setelah memutuskan untuk menjadi muslim ketika duduk di bangku perguruan tinggi. Setelah menjadi seorang muslim, Kaya memutuskan untuk mencoba memakai jilbab selama satu minggu dan ternyata ia mendapat sikap diskriminasi.
Pertama keluarganya yang diakui Kaya sangat menentang dirinya menggunakan jilbab. Keluarga mahasiswi tersebut tidak tahu kalau dia sebenarnya sudah menjadi muslim. Keluarga Kaya juga tidak mengerti tentang Islam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya keluarga, tantangan selanjutnya adalah teman-temannya sendiri. Banyak yang mengatakan kalau ia tidak perlu memakai jilbab karena mereka sudah tahu penampilan Kaya tanpa jilbab. Teman-teman Kaya merasa ia memakai hijab hanya sebagai lelucon.
"Kenapa kamu memakai jilbab? Kami sudah tahu seperti apa penampilanmu tanpa jilbab. Tidak perlu memakainya," ujar Kaya meniru perkataan temannya.
Karena tekanan dari berbagai pihak, Kaya awalnya memutuskan untuk tidak lagi memakai jilbab. Ia takut untuk menjadi muslim. Namun anehnya setelah lepas jilbab, Kaya merasa tetap akan memakainya suatu hari nanti, ada keinginan besar dalam lubuk hatinya.
Sampai tiba di dua semester terakhir kuliahnya, ia kembali merasa bimbang untuk mencoba berhijab. Selama menjalani kuliah, teman-temannya tidak tahu kalau ia sudah menjadi muslim, hanya sahabat dekat saja. Hingga ia harus terus-menerus menjelaskan identitasnya sebagai muslim untuk membantah pandangan miring tentang Islam.
"Hei! Aku adalah muslim dan aku tahu apa yang Anda katakan sebuah kebohongan. Muslim bukan teroris dan bukan orang jahat. Islam cinta damai. Lalu orang-orang menolakku untuk mencalonkan diri sebagai ketua kelas begitu mereka tahu aku seorang muslim," cerita wanita yang mengambil studi International and Political Science itu.
Hal tersebut rupanya tak membuat Kaya mundur justru imannya semakin kuat. Sampai di semester akhir kuliahnya ia berpikir kalau dengan memakai hijab maka Kaya tak perlu lagi menjelaskan imannya. Ia juga ingin menunjukkan kalau Islam itu damai.
"Bagi orang lain sekarang sudah jelas kalau Islam adalah agamaku. Itu bagian dari alasan mengapa aku berhijab sekarang, aku ingin terlihat sebagai muslim. Aku memakainya untuk diriku sendiri. Di akhir semester di 2015, aku sampai di titik di mana aku percaya diri dengan agamaku dan jilbab yang aku kenakan," tambah wanita 22 tahun ini.
(ays/ays)
Elektronik & Gadget
Bikin Sejuk Dimanapun Kamu! Intip 3 Rekomendasi Kipas Mini Portable Di Bawah 200 Ribu
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
Vivo iQOO 15: Flagship Baru Super Kencang dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5 & Layar 144Hz
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Modest Fashion & Art Trade Show, 9 Negara Satukan Estetika Modest di Turki
Jakarta Modest Summit 2025
Ini Rahasia Brand Modest Damakara & Khaanan Indonesia Tembus Eropa & Amerika
Desainer Vivi Zubedi Kirimkan 300 Busananya untuk Korban Bencana Sumatera
Jakarta Modest Summit 2025
Ini Rahasia di Balik Melonjaknya Penjualan Brand: Afiliator, Bukan Influencer
Jakarta Modest Summit 2025
Trik Ria Ricis Raup Cuan Maksimal dari Affiliate,12 Jam Konsisten Live
Most Popular
1
Foto Mesra Atalia Praratya & Ridwan Kamil, 29 Tahun Bersama Kini Gugat Cerai
2
Bukan Tas atau Sepatu, Hermes Jual Plester Luka Rp 3,2 Juta, Ini Istimewanya
3
8 Drama Kerajaan Korea 2025 Terbaru, Jalan Cerita Seru Bikin Nagih
4
7 Potret Pernikahan Tristan Juliano, Anak Kedua Addie MS dan Memes
5
Alternatif Warna Baju Natal Selain Merah-Hijau, Bikin Kamu Tetap Stand Out
MOST COMMENTED











































