Sunsilk Hijab Hunt 2017
Perjuangan Mantan TKI Ikut Sunsilk Hijab Hunt 2017 Demi Orangtua
Sabtu, 29 Apr 2017 20:35 WIB
Susi datang dari keluarga yang kurang beruntung dalam soal ekonomi. Ayahnya bekerja sebagai supir, sedangkan sang ibu adalah asisten rumah tangga. Ia sendiri pernah menjadi TKW (Tenaga Kerja Wanita) di Malaysia selama dua tahun.
"Ibu saya PRT dan ayah saya supir, kalau lihat orang kuliah selalu ingin tapi tidak ada biaya. Sementara orangtua sudah sepuh, mereka harap saya langsung kerja setelah lulus SMK," ujar Susi kepada Wolipop di audisi Sunsilk Hijab Hunt Jakarta 2017 di Menara Bank Mega, Tendean, Jakarta Selatan, Sabtu (29/4/2017).
Mengikuti keinginan orangtua, ia pun memutuskan menjadi TKI di Malaysia. Di pikirannya, pekerjaan sebagai PRT ini ia lakukan demi menafkahi orangtua dan juga menabung biaya kuliah.
"Saya dua tahun di Malaysia sengaja tidak mau perpanjang kontrak karena sudah cukup untuk kuliah tabungannya," lanjutnya.
Setelah kuliah jurusan akuntasi di kelas karyawan salah satu universitas swasta Jakarta, wanita 23 tahun itu mulai melamar kerja dan kini diterima di perusahaan IT sebagai akuntan.
Kini ia datang ke audisi Sunsilk Hijab Hunt dengan tujuan lain. Diungkapnya, ia ingin membahagiakan dan mengangkat derajat orangtuanya jika lolos tahap audisi.
"Orangtua saya pernah dimarahi, dihina sampai disiram air bekas cucian. Saya ingin buktikan dan orangtua saya tahu bahwa anak pembantu bisa mengangkat derajat orangtuanya juga, kalaupun memang rezekinya dari sini," kata peserta yang memamerkan bakat berpuisi, menyanyi dan menari itu.
Wanita asal Tegal ini masih punya cita-cita selain menjadi entertainer. Susi ingin segera lulus S1 dan melanjutkan S2.
"Ingin segera lanjut S2, karena saya ingin sekali menjadi dosen," tutupnya. (als/hst)