Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Misi Utama Balerina Berhijab Pertama di Dunia Stephanie Kurlow ke Jakarta

Daniel Ngantung - wolipop
Selasa, 25 Apr 2017 19:06 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Daniel Ngantung/Wolipop
Jakarta - Stephanie Kurlow sedang bertandang ke Indonesia. Dia adalah balerina profesional berhijab pertama di dunia. Lalu apa misi utamanya di sini?

Gadis 15 tahun asal Australia ini berada di Indonesia untuk mengampanyekan 'Wardah Inspiring Movement'. Digagas oleh brand kosmetik lokal Wardah, kampanye tersebut bertujuan untuk memotivasi para wanita muda untuk menggapai impiannya.

Ia pun akan berbagi inspirasi dan pengalamannya di berbagai seminar atau talkshow yang akan digelar di Jakarta dan Bandung pekan ini. Sebelumnya, Stephanie yang mengaku baru pertama kali ke Indonesia, mampir ke Bali terlebih dulu untuk photoshoot dan syuting.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepada para wanita muda Indonesia, Stephanie ingin menyampaikan agar jangan pernah patah semangat untuk menjadi yang mereka inginkan.

"Konsentrasi pada bakat yang Anda miliki ketimbang membandingkan diri dengan orang lain. Itu yang paling penting bagi wanita muda," ungkap Stephanie di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta Pusat, Selasa (25/4/2017).

Prinsip itulah yang ia pegang teguh dalam menekuni profesinya sebagai balerina. Bercita-cita sebagai balerina sejak kecil, Stephanie sempat memupuskan impiannya lantaran komentar negatif menyusul keputusannya untuk berhijab.

Keluarga Stephanie mualaf pada 2010 silam. Ia lalu berhijab di usia 11 tahun. Aktif di media sosial, Stephanie pun kerap menjadi korban bully. Karena itulah, gadis yang belajar balet sejak usia 2 tahun itu memutuskan untuk vakum dari dunia yang dicintainya.

Tiga tahun berselang, ia akhirnya tersadar bahwa hijab semestinya bukanlah penghalang. Motivasi juga datang dari sang idola, Zahra Lari. "Dia adalah ice-skater berhijab pertama di dunia. Zahra menjadi bukti bahwa dengan berhijab, wanita bisa tetap berhasil," ujar Stephanie. Ia juga mengidolakan Li Cunxin, penari balet asal Australia kelahiran China.

Lama tak menari, tubuhnya kehilangan fleksibilitas sehingga harus dilatih lagi. Banyak teknik yang ia perlu ingat kembali. Tidak heran jika ia berlatih keras 25 jam dalam sepekan. "Untuk pakaian, aku sekarang tampil tertutup tapi itu tidak membatasi gerakanku," katanya.

Nama Stephanie mulai dikenal sebagai balerina profesional berhijab pertama di dunia setelah menggalang dana untuk masyarakat muslim yang inspiratif. Stephanie berharap bisa mengumpulkan uang 10.000 AUD atau sekitar Rp 100 jutaan untuk membuktikan bahwa agama tidak menjadi penghalang meraih kesuksesan di bidang seni pertunjukan. Dana yang terkumpul menembus angka 75.000 AUD atau sekitar 750 juta yang juga ia gunakan membiayai pendidikan baletnya.

Sejumlah media internasional yang pernah mengangkat kisah Stephanie di antaranya The New York Times, CNN, Teen Vogue, Huffington Post, dan Independent.

Impian terbesar Stephanie adalah mendirikan sekolah seni yang terbuka bagi siapa saja, tanpa memandang suku, ras, dan agama. "Termasuk juga kaum disabilitas. Nanti programnya bisa disesuaikan," kata Stephanie yang juga bercita-cita menjadi aktris dan model. (dng/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads