Hijabers Pertama Perwakilan AS Berhasil Sabet Medali Perunggu di Olimpiade
Arina Yulistara - wolipop
Senin, 15 Agu 2016 12:40 WIB
Jakarta
-
Masih ingat dengan Ibtihaj Muhammad, salah satu atlet berhijab yang mewakili Amerika Serikat untuk berkompetisi di Olimpiade 2016? Ya, Ibtihaj merupakan seorang muslimah yang berhasil mencetak sejarah dengan menjadi hijabers pertama perwakilan AS untuk cabang olahraga anggar yang maju ke pertandingan olahraga dunia, Olimpiade 2016.
Saat melaju ke ajang pertandingan olahraga yang tahun ini diselenggarakan di Rio de Janeiro, Brazil, wanita berdarah Afrika itu memiliki tekad untuk menunjukkan kepada dunia bahwa perempuan muslim dapat unggul dalam olahraga. Ia juga ingin berusaha meredakan stereotipe buruk tentang Islam lewat prestasinya dalam olahraga, khususnya anggar.
Untuk menjalankan misinya tersebut, Ibtihaj tentu harus pulang membawa medali. Kini ia berhasil mewujudkannya dengan memenangkan medali perunggu bersama rekan-rekannya Monica Aksamit, Mariel Zagunis, dan Dagmara Wozniak, pada Sabtu (13/8/2016) waktu setempat.
Keikutsertaan Ibtihaj dalam tim anggar Amerika membuat rekan-rekan sesama atlet turut bangga. Mereka mengakui Ibtihaj punya bakat yang luar biasa walaupun tetap setia dengan jilbabnya.
"Ini adalah olahraga. Tidak peduli apa warna rambut Anda, apa agama Anda. Intinya pergi ke sana (Olimpiade) dan menjadi atlet terbaik seperti dia (Ibtihaj). Amerika memiliki ragam budaya yang begitu banyak, perbedaan ras dan agama tidaklah masalah," tutur Wozniak seperti dilansir dari CBS News.
Ibihaj pun mengaku bangga bisa membawa pulang medali dari Olimpiade. Atlet 30 tahun itu mengatakan ini semua berkat kerjasama tim yang baik. Momen kemenangan ini dikatakannya akan menjadi kenangan terindah yang pernah dimiliki.
"Ini menjadi perjalanan panjang bagi kami. Untuk bisa bersaing di panggung terbesar dunia kami telah latihan keras. Ini benar-benar berkah buat kami. Aku tidak akan pernah melupakan saat-saat ini," ujar wanita yang peraih medali perunggu di Women's Sabre World Cup yang berlangsung di Athens, Yunani, pada awal 2016 lalu itu.
Untuk bisa mencapai keberhasilan di Olimpiade 2016, Ibtihaj menuturkan kalau ia bersama timnya berusaha untuk saling mendengarkan satu sama lain. Fokus dan saling percaya akan rencana yang telah disusun bersama.
Dalam cabang anggar di Olimpiade 2016, Rusia yang berada di peringkat teratas dan berhasil meraih medali emas. Sedangkan posisi kedua diisi oleh Ukraina yang menyabet medali perak. Sementara Amerika harus puas dengan berada di peringkat ketiga dan mendapatkan medali perunggu.
(ays/ays)
Saat melaju ke ajang pertandingan olahraga yang tahun ini diselenggarakan di Rio de Janeiro, Brazil, wanita berdarah Afrika itu memiliki tekad untuk menunjukkan kepada dunia bahwa perempuan muslim dapat unggul dalam olahraga. Ia juga ingin berusaha meredakan stereotipe buruk tentang Islam lewat prestasinya dalam olahraga, khususnya anggar.
Untuk menjalankan misinya tersebut, Ibtihaj tentu harus pulang membawa medali. Kini ia berhasil mewujudkannya dengan memenangkan medali perunggu bersama rekan-rekannya Monica Aksamit, Mariel Zagunis, dan Dagmara Wozniak, pada Sabtu (13/8/2016) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah olahraga. Tidak peduli apa warna rambut Anda, apa agama Anda. Intinya pergi ke sana (Olimpiade) dan menjadi atlet terbaik seperti dia (Ibtihaj). Amerika memiliki ragam budaya yang begitu banyak, perbedaan ras dan agama tidaklah masalah," tutur Wozniak seperti dilansir dari CBS News.
Ibihaj pun mengaku bangga bisa membawa pulang medali dari Olimpiade. Atlet 30 tahun itu mengatakan ini semua berkat kerjasama tim yang baik. Momen kemenangan ini dikatakannya akan menjadi kenangan terindah yang pernah dimiliki.
"Ini menjadi perjalanan panjang bagi kami. Untuk bisa bersaing di panggung terbesar dunia kami telah latihan keras. Ini benar-benar berkah buat kami. Aku tidak akan pernah melupakan saat-saat ini," ujar wanita yang peraih medali perunggu di Women's Sabre World Cup yang berlangsung di Athens, Yunani, pada awal 2016 lalu itu.
Untuk bisa mencapai keberhasilan di Olimpiade 2016, Ibtihaj menuturkan kalau ia bersama timnya berusaha untuk saling mendengarkan satu sama lain. Fokus dan saling percaya akan rencana yang telah disusun bersama.
Dalam cabang anggar di Olimpiade 2016, Rusia yang berada di peringkat teratas dan berhasil meraih medali emas. Sedangkan posisi kedua diisi oleh Ukraina yang menyabet medali perak. Sementara Amerika harus puas dengan berada di peringkat ketiga dan mendapatkan medali perunggu.
(ays/ays)
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Home & Living
Tidak Perlu Repot Bawa Setrika Besar! Setrika Ini Harus Kamu Bawa saat Traveling
Health & Beauty
Bulu Mata Lentik Instan Tanpa Ribet! Cek 3 Produk Ini, Praktis untuk Pemula
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Modest Fashion & Art Trade Show, 9 Negara Satukan Estetika Modest di Turki
Jakarta Modest Summit 2025
Ini Rahasia Brand Modest Damakara & Khaanan Indonesia Tembus Eropa & Amerika
Desainer Vivi Zubedi Kirimkan 300 Busananya untuk Korban Bencana Sumatera
Jakarta Modest Summit 2025
Ini Rahasia di Balik Melonjaknya Penjualan Brand: Afiliator, Bukan Influencer
Jakarta Modest Summit 2025
Trik Ria Ricis Raup Cuan Maksimal dari Affiliate,12 Jam Konsisten Live
Most Popular
1
Ramalan Zodiak 14 Desember: Libra Ekstra Sabar, Scorpio Jangan Agresif
2
Han So Hee & Jeon Jong Seo Bintangi Project Y, Tayang di Bioskop Mulai 2026
3
7 Rekomendasi Moisturizer Water Based, Cocok untuk Semua Jenis Kulit
4
Lay Mendadak Absen, EXO Lanjutkan Fan Meeting dengan Lima Personel
5
Foto: Cantiknya Rinanda Aprillya, Puteri Indonesia Runner-Up 2 Miss Charm 2025
MOST COMMENTED











































