×
Ad

Fakta! Kentut Wanita Lebih Bau Dibanding Pria, Ada Penjelasan Ilimiahnya

Kiki Oktaviani - wolipop
Jumat, 12 Des 2025 11:30 WIB
Ilustrasi Foto: Getty Images
Jakarta -

Kentut masih dianggap tabu untuk dibicarakan, padahal reaksi tersebut adalah bagian dari kesehatan. Rata-rata manusia bisa buang angin hingga 23 kali sehari. Namun, uniknya, tidak semua kentut diciptakan sama.

Penelitian menunjukkan bahwa kentut wanita cenderung lebih bau dibandingkan pria, dan ternyata ada penjelasan ilmiah di baliknya. Fakta uniknya lagi adalah bahwa aroma yang menyengat itu justru bisa menjadi tanda baik bagi kesehatan otak.

Pada 1998, seorang ahli gastroenterologi sekaligus peneliti yang dijuluki 'Raja Kentut', Dr. Michael Levitt, meneliti gas apa saja yang membuat kentut memiliki bau khas. Ia melibatkan 16 orang dewasa sehat tanpa riwayat masalah pencernaan.


Para peserta diminta mengenakan alat unik berupa flatus collection system, yaitu tabung rektal yang terhubung ke kantong penampung gas. Setelah menyantap kacang pinto dan mengonsumsi obat pencahar, gas yang mereka keluarkan dikumpulkan untuk dianalisis.

Sampel tersebut kemudian diuji menggunakan analisis kromatografi gas-spektrometri massa untuk mengetahui komposisinya. Dua juri khusus juga dihadirkan untuk melakukan uji bau, menilai setiap kentut dari skala 0 sampai 8, tanpa mengetahui bahwa mereka sedang mencium gas manusia.

Hasilnya, penelitian menemukan bahwa gas penyebab bau kentut adalah senyawa sulfur, terutama hidrogen sulfida, yang terkenal dengan aroma mirip telur busuk. Yang menarik, meski pria mengeluarkan volume gas lebih banyak, kentut wanita mengandung konsentrasi hidrogen sulfida yang jauh lebih tinggi. Para juri pun menilai kentut wanita memiliki intensitas aroma tidak sedap yang lebih kuat.

Sebuah penelitian tahun 2005 juga mengungkap bahwa wanita heteroseksual cenderung lebih malu soal kentut dibanding pria. Sementara pria lebih santai, wanita justru paling merasa tidak nyaman saat kentut mereka terdengar atau tercium orang lain.

Di balik aroma menyengat itu, ada fakta menarik yakni kandungan hidrogen sulfida dalam dosis kecil dapat memberikan manfaat bagi otak. Dalam kadar kecil gas ini ikut berperan membantu komunikasi antar sel otak melalui proses kimia bernama sulfhydration.

Seiring bertambah usia, kadar sulfhydration menurun, terutama pada penderita Alzheimer. Dalam penelitian tahun 2021 di Johns Hopkins Medicine, para ilmuwan menyuntikkan senyawa pembawa hidrogen sulfida (NaGYY) pada tikus yang direkayasa untuk meniru kondisi Alzheimer pada manusia.

Selama 12 minggu, mereka memantau perubahan pada fungsi memori dan motorik.
Hasilnya luar biasa. Salah satu peneliti mencatat, bahwa Terapi hidrogen sulfida menunjukkan peningkatan fungsi kognitif dan motorik hingga 50% dibandingkan tikus yang tidak menerima zat tersebut.

Peneliti bahkan mencatat adanya tanda-tanda bahwa beberapa gejala Alzheimer dapat dibalikkan dengan adanya hidrogen sulfida, meski hingga kini belum dipastikan apakah hasil serupa bisa terjadi pada manusia.

Jadi, bagi para wanita, lain kali ketika tanpa sengaja buang angin dan baunya cukup menusuk, jangan langsung malu berlebihan. Ingat tentang fakta bahwa aroma tersebut menunjukkan bahwa tubuh sedang melakukan sesuatu yang baik untuk otakmu.



Simak Video "Video: Amerika Bakal Cek Jejak Digital Turis yang Masuk Negaranya"

(kik/kik)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork