Meninggalkan dunia keartisan, kini Annisa Pohan Yudhoyono lebih aktif dalam bidang edukasi kesehatan. Sebagai Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia, Annisa pun sering mengkampanyekan gaya hidup sehat, terutama kepada wanita. Salah satunya adalah untuk memeriksakan kesehatan sebelum menikah dan punya anak.
Annisa Yudhoyono membagikan dari kampanyenya mengenai kesehatan jantun dalam acara Women Empowerment Conference. Menantu dari mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini pun mengingatkan pentingnya wanita menjaga kesehatan. Apalagi sebagai seorang ibu, mantan presenter tersebut merasa wajib memberdayai diri sendiri, termasuk dengan tahu cara merawat diri.
"Perempuan yang sehat dan pintar adalah penggerak bangsa jadi perempuan harus selalu mengisi dirinya dengan ilmu termasuk edukasi tentang bagaimana dia dan lingkungan sekitarnya sehat. Hal ini penting karena perempuan adalah sentral keluarga. Apalagi kalau perempuan sakit biasanya yang urus diri sendiri bahkan bisa jadi tidak cerita ke orang lain," katanya di The Westin, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, (14/4/2025).
Selain dengan menerapkan gaya hidup sehat, Annisa juga menyarankan para wanita menyadari bahayanya penyakit jantung. Menurut ibu satu anak itu, penyakit jantung masih menjadi salah satu 'pembunuh' yang sering disepelekan kaum hawa. Karena itu, beberapa kampanyenya melibatkan tes kesehatan jantung dan senam jantung untuk mencegah, mendeteksi, dan mengobati gejalanya.
"Maka dari itu, deteksi sejak dini, rajin olahraga, makan makanan bernutrisi, banyak bergerak, jauhi rokok, olah stres dengan baik walaupun saya tahu wanita nggak mungkin nggak stres. Selama masih punya jiwa, pasti kita stres dengan masalah orang-orang di sekitar kita atau diri kita sendiri," ujar mantan Gadis Sampul itu.
Dalam pemaparannya, Annisa Pohan juga menekankan pentingnya untuk mengecek kesehatan, termasuk jantung, sebelum menikah. Dikatakan jika penyakit jantung bawaan pada anak di Indonesia kini sudah mencapai 80 ribu kasus. Kondisi itu cukup sulit diobati bahkan harus antre karena keterbatasan dokter dan fasilitas yang belum memadai. Untuk mencegahnya, calon orang tua disarankan untuk menjaga dan memastikan diri mereka sehat dan siap berkeluarga.
"Jadi penting untuk wanita melakukan premarital screening untuk mengetahui apakah dia bisa membawa risiko penyakit jantung. Karena seorang ibu bisa membawa karena paparan kimia, kurang nutrisi, atau hamil di usia tua. Karena itu, tes kesehatan jantung kita sudah ada di 30 provinsi," ujar Annisa.
"Memang tidak mudah ya dengan peran ganda yang kita punya. Perempuan menjelang menopause berisiko tinggi terkena penyakit jantung maka dari itu ayo dijaga sedini mungkin," ajak founder Yayasan Tunggadewi tersebut.
(ami/ami)