Kata siapa orang yang sedang diet tak boleh makan nasi? Faktanya, nasi bisa menjadi makanan penunjang program penurunan berat badan jika dikonsumsi dengan takaran yang tapat. Yuk! Ketahui lebih detail takaran nasi untuk diet
Diet untuk menurunkan berat badan mengharuskanmu agar lebih sadar dan berhati-hati tentang apa yang dikonsumsi. Nasi adalah salah satu makanan yang cenderung dikurangi untuk menurunkan berat badan. Meskipun mengonsumsi nasi saat diet mungkin tidak disukai, tidaklah tepat untuk berasumsi bahwa kamu harus menghindari makanan pokok ini jika ingin menurunkan berat badan.
Nasi adalah makanan pokok dalam banyak diet global karena nilai gizinya yang tinggi serta fakta bahwa nasi mudah dicerna dan dapat menjadi pilihan yang baik bagi orang-orang dengan perut sensitif atau masalah pencernaan. Rasa dan teksturnya yang lembut menjadikannya pilihan yang menenangkan bagi banyak orang.
Mengonsumsi nasi saat diet memungkinkan jika kamu menjaga ukuran porsi dan memadukannya dengan makanan kaya protein dan serat. Jadi, yuk cari tahu cara sehat untuk menjadikan nasi dalam diet.
Mengapa Orang Menghindari Nasi Saat Diet?
Ada banyak alasan mengapa nasi dihindari saat diet. "Nasi putih padat kalori dan tinggi karbohidrat. Untuk mengelola atau menurunkan berat badan, orang mungkin mengurangi konsumsi nasi dan beralih ke makanan rendah kalori dan padat nutrisi," kata ahli diet Kejal Shah seperti dikutip Health Shots.
Selain itu, orang dengan diabetes atau resistensi insulin mungkin menghindari nasi putih karena indeks glikemiknya yang tinggi, dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Pembatasan karbohidrat bagi orang yang mengikuti diet rendah karbohidrat atau ketogenik dapat menyebabkan mereka menghindari nasi karena kandungan karbohidratnya yang tinggi. Beberapa orang juga mungkin merasa bahwa nasi, terutama nasi putih, tidak cocok dengan sistem pencernaan mereka dan memilih makanan lain yang lebih mudah dicerna.
Bolehkah Makan Nasi Saat Diet?
Boleh! Nasi adalah makanan pokok dalam banyak diet dan kebanyakan dari kita tidak dapat hidup tanpanya. Namun, kandungan karbohidratnya yang tinggi membuatnya menjadi pilihan yang kurang populer.
Merencanakan menu, menyeimbangkan kandungan karbohidrat sepanjang hari, dan mengendalikan ukuran porsi adalah beberapa cara mengonsumsi nasi saat diet. Ini juga berarti memilih beras merah daripada beras putih.
Beras merah lebih sedikit diolah dan tetap mempertahankan kulit ari dan lembaganya, yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Comprehensive Reviews in Food Science and Food Safety, penghilangan lapisan kulit ari luar saat penggilingan beras mengakibatkan hilangnya nutrisi, serat makanan, dan komponen bioaktif. Hal ini dapat diatasi dengan mengonsumsi beras merah. Beras merah atau hitam juga dapat dikonsumsi. Varietas ini kaya akan antioksidan, zat besi, dan serat, dibandingkan dengan beras putih.
Takaran Nasi untuk Diet
Tetaplah pada ukuran porsi yang sesuai untuk mengatur asupan kalori. Takaran nasi yang tepat untuk diet bervariasi tergantung pada kebutuhan kalori harian.
Takara ideal nasi putih untuk diet biasanya berkisar antara 100-150 gram (sekitar 1/2 hingga 3/4 gelas). Ini menghasilkan sekitar 130-200 kalori. Jika nasi merah dipilih sebagai pengganti nasi putih, porsi yang sama akan memberikan sedikit lebih banyak serat dan vitamin, yang dapat membantu kenyang lebih lama.
Untuk diet dengan target penurunan berat badan, karbohidrat biasanya disarankan mengisi 45-50% dari total asupan kalori harian. Misalnya, untuk diet 1.500 kalori, karbohidrat yang diperlukan sekitar 675-750 kalori, yang setara dengan 168-188 gram karbohidrat per hari. Ini bisa berasal dari nasi dan sumber karbohidrat lain seperti sayuran, buah, atau gandum.
Takaran nasi untuk diet yang tepat akan membantu program penurunan berat badan. Namun, kombinasikan dengan sumber nutrisi lain. Sebaiknya nasi dipadukan dengan protein tanpa lemak seperti ikan, ayam tanpa kulit, atau tahu dan sayuran tinggi serat.
(eny/eny)