×
Ad

Studi Ungkap Kebiasaan Main Instagram Sebelum Tidur Bisa Picu Mimpi Buruk

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Jumat, 31 Mei 2024 21:00 WIB
Ilustrasi media sosial. Foto: iStock
Jakarta -

Terlalu sering beraktivitas di media sosial bisa menyebabkan kecemasan tingkat tinggi dan gangguan kesehatan mental lainnya, meliputi krisis identitas diri hingga depresi. Efek negatifnya akan semakin dirasakan jika menggunakan Facebook atau Instagram sebelum tidur.

Penelitian terbaru mengungkap kebiasaan menggunakan media sosial di malam hari, terutama menjelang tidur, bisa memicu mimpi buruk. Temuan ini didasarkan pada survei yang dilakukan terhadap 595 partisipan orang dewasa.

Dalam survei tersebut, partisipan menjawab 14 pertanyaan terkait penggunaan media sosial dan kebiasaan tidur. Dari hasil survei, terungkap bahwa semakin banyak waktu yang dihabiskan di media sosial, semakin besar kemungkinan mengalami mimpi buruk terkait media sosial.


Pada akhirnya, mimpi buruk tersebut menyebabkan kesusahan, gangguan tidur, dan memengaruhi ketenangan pikiran. Reza Shahabang, penulis penelitian dan profesor psikologi dari Flinders University di Australia menjelaskan bahwa adopsi media sosial yang luas dan cepat berpotensi memengaruhi beberapa aspek kehidupan, termasuk dunia mimpi.

"Ketika media sosial semakin terkait dengan kehidupan kita, dampaknya tidak hanya terbatas pada saat kita terjaga, tetapi juga dapat memengaruhi mimpi kita," terangnya, seperti dikutip dari Mirage News.

Untuk memulai penelitian, Reza mengembangkan skala indikator baru bernama Social Media Nightmare Scale (SMNS), yang bisa mengukur bagaimana media sosial berkontribusi terhadap mimpi buruk yang dialami manusia. SMNS dikembangkan dengan mengintegrasikan literatur tentang mimpi, mimpi buruk, dan hubungan antara media dengan mimpi.

"Studi kami memperkenalkan konsep mimpi buruk terkait media sosial, yang didefinisikan sebagai mimpi buruk yang melibatkan tema tentang media sosial, seperti cyberbullying, kebencian di dunia maya, atau penggunaan media sosial yang berlebihan," kata Reza.

Dia menambahkan, "Responden yang lebih sering menggunakan media sosial dalam kehidupan sehari-hari lebih cenderung mengalami mimpi buruk terkait media sosial yang dikaitkan dengan dampak kesehatan mental negatif, seperti kecemasan, depresi, dan kualitas tidur."

Reza mengingatkan dengan pesatnya kemajuan teknologi dan media, termasuk kecerdasan buatan (AI) dan realitas virtual, serta meningkatnya ketergantungan pada teknologi, dapat dianrisipasi bahwa mimpi yang menampilkan konten teknologi dan konten media sosial akan semakin sering terjadi.

Untuk mencegah mengalami mimpi buruk di malam hari, disarankan menerapkan sleep hygiene yang baik. Konsep ini merujuk pada kebiasaan-kebiasaan baik yang dilakukan untuk membuat tidur lebih nyenyak. Salah satunya adalah mematikan alat-alat elektronik di dalam kamar, termasuk televisi dan smartphone, untuk menghindari paparan cahaya biru.



Simak Video "Video: Beda Pendapat Anak Vs Orang Tua soal Pelarangan Medsos di Australia"

(hst/hst)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork