×
Ad

Laporan dari Paris

Kunjungan Spesial ke Pusat Artisan Chanel Sehari Setelah Debut Desainer Baru

Daniel Ngantung - wolipop
Senin, 13 Okt 2025 21:18 WIB
Le 19M, pusat artisan pembuat bordir hingga material tweed Chanel di Paris, Prancis. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)
Paris -

Persembahan pertama Matthieu Blazy sebagai direktur kreatif Chanel yang sangat dinantikan mendapat sambutan meriah di Paris Fashion Week Spring-Summer 2026 baru-baru ini. Namun, apa yang tersuguhkan di panggung catwalk mustahil terwujud tanpa tangan para artisan dengan keahlian yang sangat dijaga dan terus diwariskan turun-temurun.

Di Le 19M lah 'keajaiban' Chanel itu bermula. Berlokasi di utara Paris, sekitar 20-30 menit dari pusat kota mode tersebut, Le 19M menjadi pusat para artisan dari sejumlah maisons mitra Chanel yang merupakan spesialis bordir, tenun, bulu, dan keterampilan lain dalam seni membuat pakaian.

Pada Selasa (7/10/2025), Wolipop bersama rombongan Pintu Incubator, program inkubasi fashion bagi desainer dan jenama Tanah Air besutan Lakon Indonesia, JF3 Fashion Festival, dan Kedutaan Besar Prancis untuk Indonesia, mendapat kesempatan untuk berkunjung ke kompleks seluas 9.000 meter persegi itu.


Gedung Le 19M didesain oleh arsitektur Prancis Rudy Ricciotti. Pilarnya menyerupai jalinan benang di kain. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)

"Kunjungan ini menjadi agenda wajib untuk melihat bagaimana Chanel mengapresiasi tangan-tangan halus perajin yang mengerjakan koleksinya," kata Thresia Mareta, pendiri Lakon Indonesia dan salah satu penggagas Pintu Incubator.

Le 19M diresmikan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron pada 2021 setelah Chanel melakukan peletakan batu pertama tiga tahun sebelumnya.

Di bangunan seluas 25.000 meter persegi tersebut, sekitar 600 lebih artisan bekerja. Proses mereka bekerja tertutup bagi publik. Hanya tamu penting yang dapat melihat langsung, termasuk Raja Charles III dan Ratu Camilla yang sempat berkunjung dalam lawatan resminya ke Prancis pada 2023. Namun, Le 19M membuka galerinya bagi pengunjung umum yang penasaran dengan savoir-faire atau know-how pembuatan pakaian khas Prancis sekelas haute couture yang dijunjung tinggi Chanel.

Thresia Mareta mengamati peta Le 19M Paris yang dibuat dengan teknik bordir. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)

"Galeri kami biasanya tutup setiap Senin dan Selasa. Namun, hari ini pengecualian," kata Maria, staf yang menyambut kami.

Kunjungan tersebut kian terasa spesial karena masih dalam euforia debut Blazy. Kami tiba ketika rombongan Asia yang bersolek dengan pakaian Chanel terbaik mereka meninggalkan lokasi.

Tampaknya Le 19M memutuskan untuk beroperasi di hari libur karena ada permintaan khusus dari klien Chanel yang mau berkunjung setelah sehari sebelumnya menghadiri fashion show pertama Chanel era Blazy di Grand Palais.

Fashion show Chanel Womenswear Spring/Summer 2026, koleksi perdana Matthieu Blazy sebagai direktur kreatif Chanel. (Foto: Peter White/Getty Images)


Kami disambut di lobi yang dihiasi peta raksasa Le 19 dan kawasan sekitarnya yang dibuat dengan teknik bordir. "Selain karena beralamat di 19 Arrondissement, huruf M pada 19M juga merujuk pada kata 'maison', 'mode', dan 'le main' yang dalam bahasa Prancis berarti tangan atau hand-made," jelas Maria. Selain itu, katanya, angka 19 tanpa disengaja mengingatkan pada tanggal lahir Gabrielle 'Coco' Chanel, yang mendirikan rumah modenya pada 1910.

Meski usia Le 19M masih terbilang muda, maisons yang berada di bawah naungan Chanel sudah eksis berpuluh tahun bahkan ratusan. Salah satunya Maison Lesage yang tahun lalu merayakan satu abad eksistensinya.

Didirikan oleh pasangan Albert and Marie-Louise Lesage pada 1924, Lesage telah menyuplai bordiran terbaik bagi nama-nama besar fashion dari masa ke masa, mulai dari Coco Chanel, Christian Dior, Elsa Schiaparelli, Cristobal Balenciaga, Pierre Balmain, Jean Paul Gaultier, dan tentunya Karl Lagerfeld.

Material tweed yang dibuat perajin Lesage. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)

Karl, penerus Coco Chanel sejak 1983 hingga kematiannya pada 2019, sebelum akhirnya dilanjutkan oleh Blazy, mengusulkan kepada pemilik Chanel untuk mengakuisisi Lesage pada awal 2002.

Kendati demikian, Lesage masih tetap diberi kebebasan untuk membuat bordiran dan material lainnya untuk rumah mode dan desainer lain di luar Chanel.

Salah satu busana yang menggunakan material tweed buat Lesage dari koleksi Chanel Cruise 2017/2018. (Foto: Pascal Le Segretain/Getty Images)

Hanya satu teknik pembuatan kain yang eksklusif untuk Chanel: kain tweed, yang telah bertahun-tahun identik dengan rumah mode berusia 115 tahun itu. Dijelaskan Maria, tradisi membuat tweed sebenarnya berasal dari Skotlandia. Namun, Karl dan Lesage berkolaborasi untuk menciptakan tweed versi yang lebih ringan dengan memadukan wol dengan benang lainnya.

Sekitar 1997, inovasi tersebut menghasilkan rok pertama Chanel berbahan tweed bernama Serpillière dalam motif papan catur. "Dalam bahasa Prancis, serpillière artinya kain pel. Dinamai demikian karena teksturnya mengingatkan pada kain pel," ujar Maria. Menariknya, bahan tweed dibuat dengan teknik menenun dengan alat yang menyerupai alat tenun bukan mesin (ATBM) yang juga jamak dipakai di Indonesia.

s King Charles III and his wife Queen Camilla are on a three-day state visit starting on September 20, 2023, to Paris and Bordeaux, six months after rioting and strikes forced the last-minute postponement of his first state visit as king. (Photo by Yui Mok - Pool/Getty Images)" title="Berkunjung ke Pusat Artisan Chanel di Le 19M Paris" class="p_img_zoomin" />Didampingi Ibu Negara Prancis Brigitte Macron, Raja Charles III dan Ratu Camilla dari Inggris juga berkunjung ke Le 19M dua tahun lalu. Dalam kesempatan tersebut, Camilla sempat mencoba alat tenun yang digunakan untuk membuat tweed ikonis khas Chanel. (Foto: Yui Mok-Pool/Getty Images)



Simak Video "Video: Comeback-nya Bella Hadid di Paris Fashion Week 2025"

(dtg/dtg)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork