Dua koper besar berisikan pakaian sudah tertutup rapi. Stan kecil Lil Public, jenama fashion asal Bandung, Jawa Barat, sudah kosong jelang penutupan trade show Premiere Classe, Paris, Prancis, pada Senin (6/10/2025).
Saat kedua pendirinya, Muhammad Hafiz dan Al Liefta, hendak meninggalkan lokasi, tiba-tiba datang dua perempuan muda asal Jepang. Mereka ingin membeli kalung silver beraksen peniti dengan liontin berbentuk monster yang dipamerkan Lil Public sebelumnya.
Rupanya mereka sudah mengincar sejak pameran fashion prestisius di kota mode terbesar dunia itu dibuka empat hari sebelumnya.
"Mereka sebetulnya sudah beberapa kali bolak-balik ke sini, tapi kami memang tidak bisa menjual satuan," ungkap Hafiz kepada Wolipop.
Sudah lumrah di semua pameran yang berkonsep B-to-B (business to business), bahwa produk yang dipamerkan hanyalah contoh bagi buyers atau pembeli yang ingin memesan dalam kuantitas besar.
Namun, Hafiz dan Al akhirnya memberikan pengecualian setelah melihat 'fans' baru mereka begitu antusias.
"Lucunya tadi mereka sempat menawar harga, lalu kami turunkan 1 euro. Mereka senang banget. Kalau kita di Indonesia, biasanya minta korting setengah harga. Ha-ha-ha, " seloroh Al.
Lil Public termasuk satu di antara ratusan jenama dan desainer fashion dari seluruh penjuru dunia yang berpartisipasi di pameran per dua musim itu. Untuk musim koleksi Spring-Summer 2026 ini, Premier Classe berlangsung di lokasi baru, Jardin des Tuileries, yang letaknya tak jauh dari distrik fashion Rue Saint-Honore yang dipenuhi butik-butik high-end. Waktunya juga berbarengan dengan perhelatan Paris Fashion Week.
Langkah Lil Public untuk menembus pasar internasional berawal dari keikutsertaan mereka di Pintu Incubator, program inkubasi fashion yang diinisiasi Lakon Indonesia, JF3 Fashion Festival, dan Kedutaan Besar Prancis untuk Indonesia lewat Institut Français d'Indonesie.
Mereka kemudian terkurasi oleh para mentor yang terdiri dari pakar desain dan bisnis fashion di Indonesia dan Prancis setelah melalui proses pembinaan selama tiga bulan.
Karya mereka kemudian naik pentas di JF3 Fashion Festival 2025 pada Juli lalu sebelum akhirnya terpilih bersama jenama Denim It Up untuk mengikuti Premiere Classe.
"Sebenarnya kami tak pernah menyangka bakal ikut ke Paris. Bisa masuk Pintu Incubator saja sudah bersyukur karena kami mendapatkan banyak sekali masukan untuk mengembangkan brand kami," ujar Al.
Didirikan pada 2019, Lil Public sebenarnya lahir dari keprihatinan Hafiz terhadap minat baca di kalangan anak muda. Ia terdorong untuk menumbuhkan kesadaran literasi itu lewat fashion dengan meluncurkan koleksi yang sumber inspirasinya berasal dari novel karya Hisashi Kashiwai. The Kamogawa Food Detective dan The Restaurant of Lost Recipes yang memusatkan kisahnya pada kuliner menjadi rujukan mereka.
Dari situ lahirlah koleksi Hisashi Series yang ditampilkan di JF3 sebelum akhirnya melenggang ke Paris. Koleksi tersebut turut menyertakan eksperimen mereka dengan 3D printing untuk menambah daya tarik pasar.
Meski estetika koleksi lebih berkarakter animasi Jepang, antusiasme juga datang dari buyers Eropa. Al bercerita, baru hari pertama, mereka berhasil menggaet satu buyer dari Amsterdam, Belanda. "Akhirnya pecah telor. T-shirt, work jacket, dan kaus jersey. Total ada 36 pieces," ujar Al.
Pengiriman untuk tahun depan sehingga Al dan Hafiz memiliki waktu banyak untuk mempersiapkan pesanan. Untuk 'pendatang baru', langsung mendapatkan buyers bisa dibilang merupakan pencapaian terbesar. "Biasanya, sebuah brand perlu lebih dari sekali untuk memperlihatkan konsistensi," ujar Thresia Mareta, pendiri Lakon Indonesia & PINTU Incubator.
Selain Lil Public, ada pula Fuguku yang sudah tiga kali berpartisipasi. Partisipasi mereka menunjukkan eksistensi jenama Indonesia di kancah internasional. Samudra Hartanto, desainer yang pernah bekerja di Louis Vuitton dan Hermes Paris, sekaligus mentor Pintu Incubator, mengatakan sebuah brand harus memiliki ciri khas agar bisa menonjol. "Dalam konteks Lil Public, membawa Indonesia tak harus dengan batik. Tapi ternyata dengan street-wear juga bisa," katanya.
Simak Video "Video: Comeback-nya Bella Hadid di Paris Fashion Week 2025"
(dtg/dtg)