×
Ad

In This Economy, Tas Mewah Ratusan Juta Rupiah Tetap Laris di Indonesia

Daniel Ngantung - wolipop
Sabtu, 09 Agu 2025 07:13 WIB
Tas Bottega Veneta Cabat Blooming Bag (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)
Jakarta -

Aktor Thailand Dew Jirawat membuat kehebohan ketika kerumunan massa fans menyambutnya di Senayan City, Jakarta, baru-baru ini. Bintang F4 versi Negeri Gajah Putih itu datang dalam rangka pembukaan butik Bottega Veneta yang baru direnovasi.

Rumah mode Italia yang terkenal dengan produk tas kulit bermotif intrecciato itu tak hanya mendatangkan Jirawat. Sebuah tas istimewa turut didatangkan khusus untuk melengkapi momen grand reopening tersebut.

Jelang acara, sejumlah media diundang untuk melihat lebih dekat fashion item yang hanya satu-satunya ada di Indonesia ini. Adalah Cabat Blooming Bag, tas kulit domba berwarna hijau mint dengan craftsmanship rumit yang mewujud dalam bentuk flora dan dedaunan tiga dimensi yang bermekaran.


Tas Bottega Veneta Cabat Blooming Bag (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)

Versi terbaru dari seri Cabat ini muncul pertama kali di peragaan Bottega Veneta Spring-Summer 2025 di Milan Fashion Week pada September lalu. Koleksi tersebut sekaligus menandai kreasi terakhir desainer Matthieu Blazy sebelum pindah ke Chanel.

Bottega Veneta menjualnya dalam jumlah yang terbatas di 10 negara, termasuk Indonesia yang hanya mendapat 'jatah' satu produk. Begitu spesialnya, tas ini dijual dengan kisaran harga Rp 500 juta.

Terlepas dari nilai yang fantastis itu, staf butik menginformasikan bahwa Cabat Blooming Bag satu-satunya di Indonesia ini sudah berstatus hak milik seseorang.

"Ada salah satu klien loyal kami (yang membeli)," katanya, tapi tidak merinci lebih lanjut identitas pembeli atas alasan privasi. Meski sudah membeli, si pemilik berbaik hati untuk mengizinkan tas tersebut dipajang di butik sampai hari pembukaan.

Pada pekan yang hampir bersamaan, Loewe juga membuka pop-up store yang didedikasikan untuk Puzzle Bag di Plaza Indonesia. Dalam rangka perayaan 10 tahun tas ikonisnya, rumah mode Spanyol tersebut meluncurkan koleksi terbatas bertajuk Puzzle 10 yang mencakup 19 desain re-edition favorit dari berbagai musim dalam sepuluh tahun terakhir.

Selain itu terdapat pula satu desain terbaru bertajuk Confetti yang memang dibuat secara khusus untuk menandai satu dekade tas yang pertama kali dirancang oleh Jonathan Anderson ini.

Loewe Puzzle Bag Confetti di Anniversary Pop Up Store di Plaza Indonesia. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)

Di toko temporer bergaya arsitektural khas Casa Loewe itu, semua tas berukuran small ini dipajang bak instalasi di museum. Tas yang sudah terjual mendapat tanda stiker di plakat informasi dan tidak dapat dipegang.

"Dari 20 tas yang dijual di Indonesia, 15 sudah laku," kata seorang staf saat Wolipop mengunjungi toko temporer tersebut, Kamis (7/8/2025) siang.

Harganya bervariasi bergantung material dan kerumitan detail tas, dimulai dari yang terendah sekitar Rp 85 juta. Adapun Puzzle Confetti yang hanya ada dua di Indonesia dijual seharga Rp 103,9 juta. Satu di antaranya sudah menemukan pemiliknya.

Loewe Puzzle Bag Anniversary Pop Up Store di Plaza Indonesia. (Foto: Dok. Loewe)

Larisnya tas mewah tersebut tentu bertolak belakang dengan situasi perekonomian Indonesia karena yang lesu sehingga masyarakat, terutama kelas menengah, menahan belanja. Di internet, warganet menjulukinya 'in this economy'.

Di sisi lain, mereka yang mampu membeli tas ini berasal dari kalangan super-mampu (biasanya disebut kaum 0,0001 persen) yang memang 'kebal' dari krisis yang terjadi. Setidaknya, kondisi ini kembali menggambarkan konsumen kelas atas tetap eksis, sementara kalangan kelas menengah yang disebut-sebut sebagai penggerak perekonomian semakin tertekan.

Kehadiran tas-tas edisi terbatas tersebut turut merefleksikan selera pasar Indonesia. Dalam sebuah diskusi yang digelar PINTU Incubator dan Kedutaan Besar Prancis untuk Indonesia tentang tren konsumen fashion Tanah Air belum lama ini, Managing Director Louis Vuitton Indonesia Simpirwati Simarno memaparkan bahwa arus media informasi yang pasar lewat internet memiliki peran besar.

"Rekan-rekan saya selalu bertanya, kenapa setiap kali orang Indonesia datang ke butik kita, mereka selalu meminta yang terbaru dan terbaik. Mereka ingin segalanya yang limited. Ini karena mereka selalu online," ujarnya.



Simak Video "Video: Gucci-Loewe Didenda Uni Eropa, Totalnya Rp 3 Triliun!"

(dtg/dtg)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork