Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Stop Pakai High Heels Terlalu Tinggi! Ini Batas Aman untuk Kaki Sehat

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Jumat, 08 Agu 2025 05:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

PARIS, FRANCE - JULY 04: Heart Evangelista wears gold earrings, a white lace print pattern V-neck / cropped tank-top with embroidered gold borders, a high waist white lace print pattern tulle pleated long skirt, a gold bracelet, gold rings, burgundy bracelets, a gold shiny leather crocodile print pattern handbag from Giambattista Valli, white shiny varnished leather high heels / platform soles shoes, outside the Giambattista Valli show, during Paris Fashion Week - Haute Couture Fall Winter 2022 2023, on July 04, 2022 in Paris, France. (Photo by Edward Berthelot/Getty Images)
Ilustrasi wanita memakai high heels. Foto: Getty Images
Jakarta -

High heels bisa membuat penampilan wanita anggun sekaligus stylish seketika. Sepatu tumit tinggi juga banyak disukai karena memberi ilusi kaki lebih jenjang.

Tapi seiring waktu, high heels bisa jadi musuh diam-diam bagi kesehatan kaki dan tulang belakang kita.

"High heels adalah salah satu penyebab paling umum dari nyeri kaki kronis pada wanita," jelas Dr. Ebonie Vincent-Sleet, seorang podiatrist (dokter spesialis kaki) dan ahli bedah kaki, seperti dikutip dari Huffpost.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam praktiknya, ia sering menangani pasien dengan berbagai keluhan akibat penggunaan heels yang terlalu lama, mulai dari neuroma, bunion, hammertoes, fraktur stres, hingga radang sendi dini.

Bahkan, kata Dr. Vincent-Sleet, ada pasien yang datang meminta suntik bantalan lemak agar bisa tetap memakai heels dengan nyaman.

ADVERTISEMENT

"Itu menandakan betapa banyak wanita yang rela melakukan apa saja demi tetap tampil fashionable meski harus menahan rasa sakit," katanya.

Namun menurut, bukan berarti memakai heels sesekali akan langsung berdampak buruk. Justru efek negatif biasanya muncul akibat akumulasi pemakaian dalam jangka panjang, terutama jika sepatu yang dikenakan tidak menopang kaki dengan baik.

"Rasa sakit bukanlah harga yang harus dibayar demi kecantikan," tegasnya.

Lantas, seberapa tinggi hak di sepatu high heels yang masih dianggap aman?

Ilustrasi kaki wanita memakai sepatu high heels

Foto: Getty Images/Liubomyr Vorona

Mayoritas podiatrist sepakat bahwa tinggi hak yang paling aman adalah 2 inci (5 cm) atau kurang. Angka ini didapat berdasarkan hasil penelitian.

Menurut data, sepatu dengan hak 3 inci (7 cm) meningkatkan tekanan pada bagian depan telapak kaki hingga 76% dibandingkan sepatu flat. Sementara hak 2 inci (5 cm) meningkatkan tekanan sebesar 57%, dan hak 1 inci (2,5 cm) sebesar 22%.

Dr. Hira H. Mirza, spesialis kaki dan pergelangan kaki, menambahkan bahwa di atas 2 inci, risiko ketegangan tendon Achilles, tekanan pada metatarsal (tulang telapak kaki), dan ketidakstabilan pergelangan mulai meningkat drastis.

"Begitu kamu melewati batas 2 inci, struktur biomekanik kaki mulai berubah drastis. Berat badan terdorong ke depan, menekan bola kaki, memendekkan tendon Achilles, dan meningkatkan risiko cedera pergelangan kaki. Dalam jangka panjang, ini bisa menyebabkan nyeri kronis hingga cedera permanen," jelasnya.

Tak Hanya Tinggi Hak, Struktur Sepatu Juga Penting

Selain tinggi hak, model sepatu juga penting diperhatikan. "Struktur dan penopang sepatu sama pentingnya dengan tinggi hak," tegas Dr. Vincent-Sleet.

Saat memilih heels di bawah 2 inci, pastikan juga bagian depan sepatu (toe box) cukup lebar agar jari-jari kaki tidak tertekan. Hindari sepatu dengan ujung lancip karena bisa menyebabkan bunion dan tekanan pada saraf.

Kabar baiknya, kamu tetap bisa tampil elegan tanpa harus memakai heels tinggi menjulang.

"Kitten heels (hak pendek) bisa terlihat sama anggunnya dengan stiletto, tanpa merusak lengkungan alami kaki," lanjutnya.

Model High Heels yang Ramah untuk Kaki

high heels hitam

Foto: ist

Jika kamu ingin tetap tampil kece dengan heels tapi tidak ingin mengorbankan kesehatan, berikut beberapa model yang lebih aman menurut Dr. Marion Yau Harley, podiatris yang juga ahli bedah kaki.

Platform heels

Ilustrasi seorang wanita yang menggunakan sepatu berhak tinggi atau high heelsIlustrasi seorang wanita yang menggunakan sepatu berhak tinggi atau high heels. Foto: Thinkstock

Desain ini meninggikan tumit sekaligus bagian depan kaki, sehingga kemiringan keseluruhan lebih landai. Hasilnya, tekanan pada lengkungan kaki, bola kaki, dan otot betis berkurang signifikan, serta memberikan stabilitas lebih baik karena permukaannya yang lebih luas.

Block heels dan wedges

A young woman with feet pain from gih heelsSandal wedges. Foto: iStock

Jenis hak ini memiliki alas yang lebih lebar dan stabil dibandingkan stiletto, sehingga berat badan terdistribusi lebih merata dan risiko terkilir pun menurun.

Heels dengan tali yang kokoh

high heels hitamStrappy heels hitam. Foto: ist

Pilih sepatu dengan tali di bagian depan dan pergelangan kaki. Tali ini membantu mencegah kaki meluncur ke depan dan menghindari jari kaki terjepit. Sepatu dengan tali juga memberi stabilitas ekstra, berbeda dengan stiletto yang permukaannya sempit dan lebih rentan menyebabkan kaki goyah.

Open-toed heels

High Heels HitamHigh Heels Hitam. Foto: ist

Sepatu dengan bagian depan terbuka memberi ruang gerak lebih bagi jari kaki, mengurangi rasa sakit akibat tekanan dari posisi kaki yang miring saat mengenakan heels tinggi.

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads