Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Pria Kaya Jepang Beli Hermes Birkin Termahal di Dunia, Begini Pengakuannya

Kiki Oktaviani - wolipop
Minggu, 03 Agu 2025 08:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Shinsuke Sakimoto
Shinsuke Sakimoto Foto: dok. Instagram @shinsukesakimoto
Jakarta -

Pembelian tas Hermes Birkin legendaris dengan harga fantastis lebih dari US$10 juta atau sekitar Rp 164 miliar sempat menghebohkan dunia. Kini, sosok di balik transaksi spektakuler itu akhirnya terungkap. Dia adalah Shinsuke Sakimoto, mantan pesepakbola profesional asal Jepang sekaligus pendiri perusahaan resale bernama Valuence.

Tas ikonik berwarna hitam tersebut bukan sembarang Birkin, ini adalah prototipe pertama yang dibuat pada tahun 1984 khusus untuk aktris sekaligus ikon fashion Paris, Jane Birkin. Barang langka ini terjual lewat lelang sengit di rumah lelang Sotheby's, Paris, yang melibatkan sembilan penawar internasional.

"Nilainya mencapai 7 juta euro. Setelah ditambah biaya lainnya, totalnya lebih dari US$10 juta," ujar Sakimoto kepada New York Post.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski mengikuti lelang dari jarak jauh, Sakimoto tetap total dalam strateginya. Ia mengaku memanfaatkan naluri kompetitifnya sebagai mantan atlet demi memenangkan tas bersejarah tersebut.

Shinsuke SakimotoShinsuke Sakimoto Foto: dok. Instagram @shinsukesakimoto

"Kami hampir menyentuh batas anggaran. Tapi dalam hitungan menit, kami susun ulang strategi. Kami mainkan tekanan psikologis, tiga sampai lima detik, langsung serang balik. Harus agresif," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Namun, keberhasilan itu tak datang tanpa tekanan. Sakimoto mengaku pembelian ini menjadi transaksi paling mahal yang pernah ia lakukan dan bahkan membuatnya merasa tidak nyaman secara fisik.

Shinsuke SakimotoShinsuke Sakimoto Foto: dok. Instagram @shinsukesakimoto

"Ini pembelian paling mahal saya sejauh ini. Rasanya benar-benar bikin mual," aku Sakimoto.

Meski nilainya selangit, Sakimoto menegaskan tas Birkin ini bukan untuk koleksi pribadi. Sebaliknya, pembelian ini adalah bagian dari strategi branding Valuence.

"Sudah pasti pembelian ini akan memecahkan rekor dunia, dan otomatis diberitakan secara global, Kami memperkirakan eksposur media dari berita ini bisa setara dengan beberapa miliar yen nilai iklan," ungkap Sakimoto.

Tas ini pun tidak akan dijual kembali. Sakimoto justru berencana memajangnya untuk publik, agar bisa dinikmati oleh banyak orang, bukan hanya para kolektor.

"Tujuan kami bukan menjadikan karya seni ini sebagai milik pribadi orang kaya, tapi menciptakan model kepemilikan baru yang bisa dinikmati bersama, oleh perusahaan dan masyarakat," jelasnya.

Sakimoto juga mengungkap bahwa sosok Jane Birkin menjadi salah satu inspirasi di balik keputusannya. Selain dikenal lewat gaya fashion ikoniknya, Birkin juga aktif dalam kerja-kerja kemanusiaan.

"Saya merasa ada koneksi dengan sosok seperti Jane Birkin. Ia adalah duta nilai-nilai yang sangat sejalan dengan filosofi perusahaan kami," tutup Sakimoto.

Dengan harga jauh melampaui rekor sebelumnya, yang dipegang tas Himalaya Crocodile Birkin senilai US$450.000 atau sekitar Rp 7,3 miliar pada 2022, pembelian ini resmi mencetak sejarah baru di dunia lelang fashion.

(kik/kik)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads