Model Tampil dengan Wajah Memar, Dagu Diperban di Runway Desainer Ukraina

Operasi plastik kini bisa dibilang sebagai fenomena gaya hidup. Dulu dianggap sebagai hal yang tabu diperbincangkan secara umum, kini orang-orang justru semakin terbuka dengan prosedur kecantikan yang mereka lakukan.

Melakukan rekonstruksi wajah pun jadi hal yang mainstream, diterima secara luas, bahkan aksesnya lebih mudah. Banyak orang mendiskusikan pengalaman operasi plastik mereka secara terbuka, khususnya selebriti dan influencer.

Koleksi Natasha Zinko di London Fashion Week. Foto: Victor VIRGILE/Gamma-Rapho via Getty Images

Fenomena ini kemudian menginspirasi desainer asal Ukraina, Natasha Zinko, untuk koleksi terbarunya yang ditampilkan di London Fashion Week, beberapa waktu lalu. Operasi plastik gagal, wajah memar-memar dan perban pascaoperasi menghiasi runway Natasha Zinko Spring/Summer 2025.

'Plastik', menjadi tema utama dari koleksinya. Menariknya, rancangan busananya tak hanya menyoroti operasi plastik, tapi juga 'plastik' yang ada di kehidupan sehari-hari.

Koleksi Natasha Zinko di London Fashion Week. Foto: Victor VIRGILE/Gamma-Rapho via Getty Images

"Inspirasinya adalah 'plastik,' dan bagaimana hal itu ada di mana-mana: di dalam rumah kita, tanah kita, laut kita, dan... tubuh kita," tutur Natasha, seperti dikutip dari Culted.

Model-model yang tampil membawakan rancangannya berjalan mengenakan jubah putih medis dan kaus kaki bedah selutut. Ada pula yang mengenakan jas bedah, baju pasien, perban, hingga penutup kepala.

Sebagian besar karyanya hadir dalam busana casual seperti t-shirt, jeans, jaket, rok, tank-top hingga bodysuit. Namun setiap artikelnya disisipkan sebuah 'twist' yang membuatnya terlihat lebih edgy dan nyeleneh.

Koleksi Natasha Zinko di London Fashion Week. Foto: Victor VIRGILE/Gamma-Rapho via Getty Images

Misalnya saja, jeans yang dihiasi 'bum lift' di bagian luar, dipadukan dengan kaus bergambar garis bekas bedah payudara. Ada pula kaus hitam dengan tulisan putih berbunyi, 'WHO"S YOUR SURGEON?' yang berarti, 'siapakah dokter bedah kamu?'.

Para modelnya dirias dengan makeup pucat dan mata yang dibuat sembap. Ada pula model yang tampil dengan mata memar seakan baru menjalani operasi plastik.

Rancangan terbarunya ini bukan sebuah kritikan maupun satir terhadap fenomena operasi plastik, melainkan gambaran tentang era keterbukaan terhadap sesuatu yang dulunya dianggap tabu atau memalukan. Dia menjelaskan koleksinya ini merupakan pandangan objektinya tentang orang-orang yang memutuskan operasi plastik sebagai penghargaan terhadap dirinya sendiri.

"Saya melihat mereka sebagai orang yang berinvestasi (pada diri mereka sendiri) dan tidak bersembunyi karena rasa tidak percaya diri," ujarnya.