Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Perdana, Iwan Tirta Garap Kain Ramah Lingkungan untuk Koleksi Ramadan 2024

Daniel Ngantung - wolipop
Jumat, 01 Mar 2024 17:09 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Koleksi Ramadan 2024 Iwan Tirta Private Collection
'Sujiwa', Koleksi Raya 2024 Iwan Tirta Private Collection. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)
Jakarta -

Batik sebagai warisan budaya harus bisa relevan dengan perkembangan zaman. Tak cuma soal tren, tapi juga inovasi yang berkaitan dengan isu lingkungan. Iwan Tirta Private Collection memulainya dari koleksi Raya 2024.

Busana untuk Ramadan dan Idul Fitri 2024 ini diberi tajuk 'Sujiwa' yang dalam bahasa Jawa berarti 'Jiwa yang Terkasih'.

Inspirasi motif yang sarat filosofi dari arsip maestro batik Iwan Tirta tetap menjadi denyut persembahan teranyar yang terdiri dari 30 set busana ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koleksi Ramadan 2024 Iwan Tirta Private Collection'Sujiwa', Koleksi Raya 2024 Iwan Tirta Private Collection. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)

Bunga teratai yang merupakan simbol penciptaan diangkat sebagai corak utama yang menghiasi koleksi.

Makna kebijaksanaan, representasi yang kuat tentang kemurnian dan kehidupan, juga terwakili dalam bentuk bunga lotus sehingga dirasa cocok untuk busana Idul Fitri.

ADVERTISEMENT

"Ramadan kan identik dengan momen memperbaiki diri. Jadi filosofi bunga teratai sangat mewakilinya," kata Untari Soeyamto, selaku Head of Creative Iwan Tirta Private Collection saat peluncuran koleksi tersebut di kawasan Wijaya, Jakarta Selatan, Kamis (29/2/2024).

Corak tersebut kemudian dikembangkan dengan kombinasi motif burung. Dalam konteks budaya Jepang, burung diyakini sebagai simbol hubungan antara manusia dan Ilahi.

Koleksi Ramadan 2024 Iwan Tirta Private Collection Foto: Daniel Ngantung/detikcom

Busana kian terasa berkarakter dengan kehadiran corak benda-benda langit seperti bintang yang merepresentasikan luasnya pengetahuan dan menjadi metafora untuk pencerahan.

Corak yang ditampilkan dalam ukuran besar serta penggunaan bahan jacquard yang bertekstur memastikan si pemakai standout tanpa terkesan berlebihan berkat palet earth tone. Warna-warna bumi seperti merah tanah, hijau lumut, dan abu menyumbangkan kesan sederhana.

Dari segi siluet, busana berpotongan kaftan dan tunik, hingga blus lengan panjang dan pendek mendominasi untuk busana wanita.

Koleksi Ramadan 2024 Iwan Tirta Private CollectionFoto: Daniel Ngantung/detikcom

"Mau dibilang modest wear mungkin tidak juga karena majority pelanggan loyal kami tidak berhijab. Namun, kami tetap memberikan alternatif bagi mereka yang ingin memadukannya dengan hijab," tambah Untari.

Menurutnya, tampilan busana yang lebih beragam di koleksi batik tulis premium ini membuatnya tetap dapat dipakai di luar momen Ramadan dan Idul Fitri.

Deretan busana pria pun menawarkan daya tarik tersendiri. Hadir pilihan kemeja dengan twist modern pada bagian kerah yang terinspirasi dari beskap khas Jawa.

Berbeda dari koleksi sebelumnya, 'Sujiwa' menggunakan kain yang terbuat dari 100 persen katun alami dan Tencel berkualitas premium yang sudah teruji lebih ramah lingkungan.

"Mulai sekarang kami memang sudah menggunakan Tencel karena lebih sustainable dan penyerapan warnanya lebih baik. Tentu dampak terhadap lingkungan juga perlu diperhatikan," tutur Head of Marketing Iwan Tirta Private Collection Rindu Melati.

Industri fashion masih termasuk penyumbang terbesar polusi dan limbah di dunia. Kehadiran busana yang minim efek negatif, apalagi dengan sentuhan kearifan lokal, tentu bisa menjadi solusi.

(dtg/dtg)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads