Sosialita Arab Jual Koleksi 252 Gaun Langka Chanel, Hampir Jarang Dipakai

Fashion menjadi pelarian Mouna Ayoub dari kekangan hidup semasa bersuamikan seorang pengusaha Arab. Bukan busana biasa yang dibelinya, melainkan koleksi adibusana dengan harga selangit. Kini ia siap melepaskan ratusan pakaian langka yang hampir tak pernah dipakainya itu.

Mouna Ayoub bukan selebriti dunia, tapi namanya mendadak ramai diberitakan media internasional beberapa hari terakhir setelah mengumumkan hendak menjual 252 busana haute couture Chanel karya mendiang Karl Lagerfeld yang dikoleksinya sejak berpuluh tahun lalu.

"Tentunya karena busana tersebut sudah tidak muat lagi di badan saya," kata perempuan 66 tahun itu kepada New York Times.

Namun, alasan sebenarnya lebih kepada memperkenalkan keindahan mahakarya Karl untuk Chanel kepada generasi yang lebih muda.

[Gambas:Instagram]

"Saya membeli karya Karl dengan saksama selama 30-40 tahun terakhir dan sekarang dia sudah tidak bersama kita lagi. Jadi sudah waktunya memberikan kesempatan bagi orang lain untuk menikmatinya," terang wanita Prancis keturunan Lebanon itu.

Mulai dijual 20 November mendatang dalam perhelatan bertajuk 'Golden Years of Karl Lagerfeld for Chanel From the Mona Ayoub Haute Couture Collection, koleksi tersebut terdiri dari gaun malam, setelan payet, jaket klasik berbahan wol, hingga aksesori seperti beberapa flap bag ikonis Chanel, sabuk, sepatu sampai perhiasan. Semuanya keluaran tahun 90-an hingga 2014.

Koleksi Chanel Haute Couture Spring-Summer 2009. (Foto: AP Photo/Remy de la Mauviniere)

Untuk mengorganisir penjualan tersebut, ia menggandeng Maurice Auction Paris dan Kerry Taylor, wanita Inggris yang punya pengalaman panjang dalam pelelangan barang-barang fashion. Sebagian dari keuntungan akan didonasikan untuk Fondation des Femmes, yayasan amal Prancis bagi wanita korban kekerasan dan pelecehan.

Ratusan benda mungkin terdengar banyak, tapi itu hanyalah sebagian kecil dari isi lemari Mouna. Ia diketahui mengoleksi 2.700 item adibusana, sehingga aman untuk mengatakan miliknya sebagai salah satu koleksi pribadi terbanyak di dunia.

"Saya mulai membeli couture awal 1990-an karena ingin melindungi dunia tersebut dan seni yang diciptakannya dari ancaman kehancuran bisnisnya," terang ibu lima anak itu.

Koleksi tersebut juga memiliki makna personal yang mendalam baginya. Belanja busana mewah seperti menyelamatkan hidupnya dari kekosongan ketika menjadi istri Nasser Ibrahim Al-Rashid, seorang pengusaha Arab sekaligus penasehat Raja Fahd bin Abdulaziz Al Saud.

Karl Lagerfeld usai mempresentasikan koleksi Chanel Spring-Summer 2010 Haute Couture. (Foto: AP Photo/Jacques Brinon)

Akan tetapi, ia tetap tidak bisa memakainya lantaran aturan berbusana yang ketat bagi para wanita di Arab Saudi.

"Saya bisa membeli apa saja yang saya inginkan, tapi aku tidak mengenakannya di depan publik," kata Mouna yang punya peraturan pakaian hanya untuk sekali pakai.

Mouna Ayoub yang dulunya seorang pelayan kafe di Paris dinikahi Nasser pada 1979. Namun, bahtera rumah tangga mereka hanya bertahan sampai 1997.

Dalam buku memoirnya, 'La vérité (The Truth)', ia menyamakan pernikahanya seperti kandang emas. "Saya diberikan gaun-gaun mahal dan berbagai perhiasan mewah, tapi saya hanya boleh memakai abaya dan cadar hitam Arab," kata Mouna.