Pameran Jam Tangan Mewah Hadir di Jaksel, Arloji Rp 1,5 M Langsung Terjual

Tren harga jam tangan mewah bekas memang mengalami penurunan. Namun, kondisi tersebut tak menyurutkan antusiasme peminat jam tersebut.

Seperti yang terlihat di Jakarta Watch Exchange Show (JWX) 2023. Ketika pameran tersebut baru dibuka, jam tangan mewah bekas seharga miliaran rupiah langsung terjual.

JWX 2023 hadir di Gandaria City, Jakarta Selatan, pada 3 - 6 Agustus 2023. Sesaat setelah pameran tersebut diresmikan, Kamis (3/8/2023), jam pertama yang laris terjual seharga Rp 1,5 miliar.

"Itu jam (mereknya) Patek Philippe, seri 5726," ungkap Fergus, salah satu pendiri JWX selepas peresmian.

Fergus mengatakan, jam tangan tersebut merupakan barang seken yang harga barunya berada di kisaran Rp 700 juta. Namun, kelangkaan stok produk di toko resmi membuat harga bekasnya melambung tinggi.

Digelar oleh kumpulan komunitas pecinta dunia horologi di Indonesia, JWX 2023 menggandeng 30 peserta pameran dari Jakarta, Medan, dan Surabaya.

Mereka menawarkan jam tangan mewah, khususnya produk preloved model terbaru, juga sejumlah koleksi vintage. "Beberapa di antaranya jam yang belum pernah dipakai pemilik pertama," tambah Fergus.

Mereknya sendiri mencakup Richard Mille, Patek Philippe, Audemars Piguet, Rolex, Vacheron Constantine, Bulgari, dan Omega. Namun, JWX 2023 tidak terafiliasi dengan distributor resmi jenama jam tangan tersebut di Indonesia.

JWX 2023 menyusul penyelenggaraan perdana pada November 2023 di PIK Avenue, Jakarta Barat. "Kali ini, kami juga ingin menyasar pasar di Jakarta Selatan," ujar Anton, rekan Fergus sesama pendiri JWX.

Berbeda dari JWX 2022 yang disertai pameran supercar, JWX 2023 hanya fokus pada jam tangan karena luas area yang terbatas. Namun rencananya, JWX 2023 juga bakal hadir lagi di PIK Avenue pada November mendatang seperti tahun lalu.

Harga Turun

Di JWX 2022, Fergus sempat menjual jam Richard Mille edisi terbatas buah kolaborasi dengan McLaren, pabrikan supercar dari Inggris. Ia membuka harga sekitar Rp 8 miliar.

"Akhirnya terjual di bawah harga itu sekitar beberapa bulan setelah JWX tahun lalu. Saya jual rugi karena harga jam tangan mulai turun, efek bisnis yang kembali normal setelah awal pandemi," ujar pemilik FFLuxuryWatch itu.

Pernyataan Fergus senada dengan data keluaran WatchCharts, pemantau harga jam tangan mewah. Dilansir dari CNBC International, data tersebut menunjukkan harga jam tangan mewah bekas mengalami penurunan sekitar 31 persen sejak Maret 2022.

Berdasarkan merek, tercatat harga Rolex turun sekitar 12 persen dari tahun lalu, Patek Philippe 19 persen, dan Audemars Piguet 17 persen. Kendati demikian, kisaran harga masih berada di atas rata-rata sebelum pandemi.

Menurut pengamat, deklinasi tersebut sebenarnya menandakan kondisi ekonomi yang mulai stabil. Di sisi lain, harga jam tangan mewah yang lebih murah justru membuka peluang cuan baru.

Laporan terbaru BCG menemukan, 54 persen konsumen dari kalangan gen Z dan milenial mengaku mengeluarkan uang yang lebih banyak untuk jam tangan mewah dalam kurun dua tahun terakhir. Itu berarti, akses mereka mendapat jam tangan mewah semakin terbuka seiring dengan penurunan harga.