Saat Presiden Joko Widodo menjajaki kerjasama dengan Presiden China Xi Jinping, Ibu Negara Iriana Jokowi juga menjalankan bagiannya. Berdiplomasi lewat gaya busana menjadi jalan ninjanya.
Rombongan Presiden Jokowi tiba di Chengdu, China, pada Kamis (27/7/2023), untuk lawatan dua hari. Hujan menyambut kedatangan mereka.
Iriana yang muncul dalam balutan kebaya panjang hijau mint motif floral berkerah tinggi dipadu kain batik, tersita atensinya pada dua anak dari tim penyambut yang kebasahan di karpet merah.
Dengan spontan, Ibu Negara langsung mengusap-usap wajah dan pundak bocah lelaki yang memberinya karangan bunga. Jokowi sendiri mendapat karangan bunga daris seorang anak perempuan. Sebagai ungkapan terima kasih, Iriana menghadiahi mereka bingkisan.
Momen tersebut sukses menghangatkan hati netizen di media sosial. Mereka mengapresiasi 'naluri keibuan' seorang Iriana Jokowi. Bukan tidak mungkin pula publik China memiliki reaksi yang sama.
Jika aksi itu dipandang sebagai sebuah bentuk 'diplomasi' demi meluluhkan hati China, Iriana belum sepenuhnya selesai.
Dari bandara, Presiden Jokowi dan Iriana bertolak ke Hotel Jinnui di mana Presiden China dan istrinya, Peng Liyuan, sudah menanti mereka untuk penyambutan formal. Pada kesempatan ini, Iriana sudah berubah penampilan.
Meski masih dalam spirit kearifan lokal, baju Iriana kali ini berupa baju kurung dengan tampilan yang lebih modern. Busana penuh detail bordir yang diyakini merupakan keluaran jenama bernama Tanda Mata itu dihiasi dekorasi kain tambahan yang tersampir di pundak kanan bak selendang.
Biasa berbalut kebaya atau baju tradisional yang cenderung klasik, Iriana terlihat berbeda sekaligus menunjukkan sedikit keberanian untuk keluar zona nyaman. Penampilan ini menjadi semacam angin segar jelang masa pengabdian Jokowi yang segera berakhir.
Ia memang perlu tampil 'habis-habisan' mengingat ibu negara yang ditemuinya adalah ikon mode tersendiri di negaranya. Majalah Time bahkan menempatkan Peng Liyuan yang juga seorang penyanyi itu dalam daftar 100 orang berpengaruh di dunia pada 2013, salah satunya karena gaya dan selera busananya.
Pemilihan warna pun tampak seperti masuk dalam strategi. Entah janjian atau tidak, warna peach sama-sama menjadi andalan mereka. Bersandingan dalam satu warna, keduanya terlihat setara dan akrab.
Tak berhenti di situ, kesamaan turut mencakup aksesori. Untuk anting, pilihan mereka jatuh pada anting mutiara yang sederhana tapi elegan. Iriana sendiri melengkapi gayanya dengan handbag hitam Chanel.
Namun, Peng Liyuan mungkin lebih terkesima dengan keputusan Iriana memakai busana dengan kerah cheongsam. Saat Peng mengandalkan shirtdress bergaya kebaratan, Iriana malah memilih sesuatu yang sarat dengan referensi budaya China.
Budaya Indonesia dan China yang membaur dalam pilihan busana Iriana seolah merayakan hubungan kedua negara tersebut yang beberapa tahun terakhir makin mesra.
Presiden Xi Jinping mengundang Jokowi ke China bertepatan dengan 10 tahun kemitraan strategis komprehensif Indonesia. Dengan nilai investasi yang ditanamkan mencapai US$ 5,18 miliar pada 2022, Negeri Tirai Bambu menjadi salah satu mitra dagang dan investasi terbesar bagi Indonesia.
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang tak lama lagi beroperasi untuk publik menjadi salah satu puncak dari kemitraan ini, walau mengalami keterlambatan karena terkendala anggaran.
Kunjungan Jokowi kian mempererat hubungan bilateral Indonesia dan China. Pertemuan antara Jokowi dan Xi Jinping di sebuah ruangan khusus di Hotel Jinnui berujung pada penandatanganan nota kesepahaman yang berisi komitmen kerja sama kedua negara dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. China juga menyatakan komitmennya untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Di ruangan berbeda, Iriana Jokowi sukses melakukan diplomasinya sendiri sembari menyeruput teh bersama Peng Liyuan.
(dtg/dtg)