Viral Foto Paus Fransiskus Pakai Jaket Stylish, Chrissy Teigen Tertipu

Paus Fransiskus banjir pujian setelah foto penampilannya dengan jaket putih tebal viral di media sosial. Namun ternyata, foto tersebut baru diketahui merupakan hasil editan teknologi kecerdasan buatan alias AI.

"Aku pikir jaket puffer Paus nyata sampai-sampai tidak membuatku curiga. Sungguh sulit aku bisa bertahan hidup menghadapi teknologi masa depan," kicau Chrissy Teigen yang merasa tertipu.

Versi lain dari foto tersebut memperlihatkan sang pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia memakai jaket yang sama tapi dihiasi logo Moncler. Merek asal Italia tersebut terkenal dengan produk jaket-jaket sejenis yang tebal untuk musim dingin.

"Anak-anak muda Brooklyn hanya bisa berharap untuk bisa tampil sekeren ini," tulis sebuah akun di Twitter yang disertai foto tersebut. New York Post menyebut, unggahan tersebut telah dilihat 2 juta kali sebelum akhirnya terkuak kebenarannya.

[Gambas:Twitter]

Terlanjur viral, pencarian kata kunci 'pope' atau paus sempat menaik tajam menurut Google Trends. Forbes mengabarkan, banyak pula yang mencari 'Balenciaga Pope' setelah muncul dugaan bawah pria 86 tahun itu memakai produk keluaran rumah mode Balenciaga.

Lantas siapa yang pertama kali mengunggah foto tersebut?

Seorang pria bernama Pablo Xavier mengaku sebagai orang di balik foto yang menimbulkan kehebohan tersebut.

Berawal dari keisengan, Pablo yang mengklaim dirinya seorang seniman AI ini biasa membuat sesuatu yang menghibur dan terbesit ide untuk menjadikan Paus sebagai obyek.

"Aku suka membuat karya seni yang mengundang tawa atau abstrak seperti psychedelic. Lalu tiba-tiba saja keidean untuk menggunakan Paus. Inspirasi kemudian muncul: 'Paus memakai puffy coat dari Balenciaga, Moncler, saat berkeliaran di jalanan Paris atau Roma. Semacam itu," kata pria 31 tahun asal Chicago, AS, itu.

Foto: AP/Andrew Medichini

Setelah mengedit fotonya dengan teknologi AI bernama Midjourney, ia mengunggah foto tersebut di grup Facebook bernama AI Art Universe dan Reddit sebelum akhirnya viral.

Menurut seorang pengamat teknologi Sinead Bovell, fenomena ini menunjukkan betapa mengkhawatirkannya kecanggihan AI. "Sampai kita tidak bisa membedakan mana yang nyata, mana yang tidak." katanya kepada CNN.