Adidas kembali mengakhiri proyek kolaborasinya dengan musisi kenamaan. Setelah Kanye West, kali ini giliran Beyonce yang membawa merek Ivy Park.
Menurut informasi dari seorang sumber kepada The Hollywood Reporter (THR), Beyonce dan Adidas sepakat untuk menghentikan kolaborasi mereka yang telah terjalin selama hampir lima tahun.
Pada 2018, Adidas menggandeng pelantun 'Single Ladies' itu untuk meluncurkan koleksi activewear di bawah nama Ivy Park. Sang diva juga mendesain sepatu dan pakaian baru dalam kolaborasi tersebut.
Namun belakangan, terjadi perbedaan antara Adidas dan Beyonce untuk urusan kreatif. "Beyonce sangat bersemangat untuk mengambil alih lagi mereknya, mengembangkan sesuai keinginannya sekaligus mempertahankan kebebasannya dalam berkreasi," demikian THR mengabarkan, Kamis (23/3/2023).
Padahal baru Januari lalu koleksi terbaru Ivy Park diluncurkan di Dubai. Kabar tersebut muncul setelah Wall Street Journal melaporkan bulan lalu bahwa Adidas merugi dari penjualan Ivy Park.
Kolaborasi yang dimulai dengan peluncuran sneakers pada Januari 2019 sempat menunjukkan performa yang baik pada tahun pertama. Penjualan menyentuh angka US$ 93 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun pada 2021.
Namun tahun berikutnya, penjualan merosot 50 persen pada 2022, hingga US$ 40 juta atau sekitar Rp 605 miliar. Padahal. Adidas sudah memproyeksikan Ivy Park akan menghasilkan US$ 250 juta untuk periode tersebut.
Beyonce mendirikan Ivy Park pada 2016 di bawah perusahaan manajemennya Parkwood Entertainment dan bermitra dengan Topshop milik konglomerat Inggris Sir Philip Green. Jenama tersebut menawarkan busana bergaya unisex untuk orang dewasa dan anak-anak.
Simak Video "Video Raut Terkejut Beyonce Setelah Taylor Swift Umumkan Dirinya Menang Grammy"
(dtg/dtg)