Warisan Karl Lagerfeld Rp 6,4 T Belum Dibagi, Akuntan Menghilang

Setelah setahun lebih Karl Lagerfeld meninggal, urusan pembagian harta peninggalannya ternyata belum rampung. Kabarnya, warisan yang mencapai triliunan rupiah itu dibawa kabur oleh akuntan mendiang desainer legendaris Chanel tersebut.

Karl Lagerfeld mengembuskan napas terakhirnya di usia 85 tahun pada 19 Februari 2019 karena kanker pankreas. Nilai kekayaan yang ditinggalkan Karl kabarnya mencapai 400 juta euro atau hampir setara Rp 6,4 triliun.

Terdapat tujuh orang yang ditunjuk sebagai ahli waris setelah sebelumnya sempat beredar kabar bahwa seluruh harta jatuh ke kucing kesayangan Karl, Choupette.

Karl Legerfeld dikabarkan memilih pengawal pribadinya, Sébastien Jondeau, sebagai salah satu ahli waris. (Foto: Getty Images)

Namun, Daily Mail mengabarkan, para ahli waris yang terdiri dari sejumlah model pria dan beberapa orang kepercayaan Karl itu belum mendapatkan bagiannya.

Urusan pembagian warisan menjadi tanggung jawab Lucien Frydlender, akuntan kepercayaan Karl. Namun, pria 87 tahun tersebut tiba-tiba menghilang.

Menurut laporan Le Parisien, Lucien sulit dihubungi. Muncul dugaan bawa sang akuntan membawa kabur warisan Karl.

Istri Lucien yang tak mau disebut namanya membantah tudingan tersebut. Ia berdalih, suaminya sedang dalam tahap pemulihan di rumah mereka di Paris. Menurut istrinya, Lucien sempat sakit berat sehingga tak sempat mengurusi pembagian warisan Karl.

Salah satu properti mewah yang pernah dimiliki Karl. Ia menjual vila di Jerman tersebut pada 2018. (Foto: Dok. Engel & Volkers)

Media lokal mengabarkan, Lucien menolak semua panggilan telepon dari rekan-rekan Karl. Menemuinya juga semakin sulit sejak bisnisnya berhenti pada September 2019.

Semasa hidupnya, Karl dikenal sebagai salah satu desainer tersukses di dunia. Sebelum tutup usia, pria asal Jerman ini memegang jabatan penting di dua rumah mode legendaris, Chanel dan Fendi.

Dari penghasilannya sebagai desainer, Karl yang telah terjun ke industris fashion sejak era 1950-an bisa memiliki harta yang berlimpah. Menurut Bloomberg, asetnya mencakup sejumlah properti mewah di Berlin, Roma, Vermont dan Monako. Belum lagi benda-benda seni yang dikoleksinya.