Busana Unisex Hingga Inspirasi Tsunami Tutup Jakarta Fashion Week 2018
Rahmi Anjani - wolipop
Sabtu, 28 Okt 2017 13:53 WIB
Jakarta
-
Jakarta Fashion Week (JFW) 2018 resmi berakhir pada Jumat, (27/10/2017) malam. Seperti biasa, acara fashion akbar tersebut ditutup dengan Dewi Fashion Knights (DFK). DFK tahun ini memilih lima desainer muda berbakat untuk menampilkan koleksi terbaru mereka dengan tema Modernism.
Kelima desainer dan brand terpilih DFK di JFW 2018 adalah Toton Djanuar, Rani Hatta, Peggy Hartanto, Major Minor, dan Hian Tjen. Mengusung tema Modernism, mereka menampilkan koleksi modernisasi sesuai interpretasi masing-masing. Untuk Toton, modernism adalah tema menggelitik yang membuatnya berpikir.
"Buat aku jawabannya adalah bagaimana kita menyikapi situasi sebelumnya dan sekarang yang bisa menciptakan gagasan. Muncullah koleksi yang hampir keseluruhan bahan adalah daur ulang atau sisa. Kami seminimalis mungkin tidak beli bahan baru. Begitu juga dengan bordir dan embellishment, pakai yang sudah punya atau sisa, itu tantangan tersendiri," kata Toton dalam konferensi pers.
Alhasil munculah koleksi yang unik dengan permainan material. Kebanyakan tampilan menggunakan bahan denim dengan aksen stud, rantai, mutiara, hingga rumbai yang tampil di koleksi Spring/Summer 2018. Toton pun pun tak menampilkannya dengan biasa. Misalnya sebuah celana celana jeans yang hadir terbalik atau rompi denim berdetail stud, rantai, dan mutiara dengan sayap rumbai.
Setelah Toton, muncul koleksi Rani Hatta yang kali ini menampilkan busana pria dan wanita. Ia menginterpretasikan modernisme sebagai leburnya batasan fashion antar kedua gender. Jadilah, koleksi busana praktis yang maskulin namun tetap modest.
Rani banyak menampilkan palet monokrom yang diberi sentuhan metalik dan aksen sulaman tali. Kebanyakan baju yang tampil berupa sweater oversized, jaket warna metalik, hingga blazer sebagai dress.
Koleksi terbaru dari Peggy Hartanto selalu ditunggu para wanita. Biasanya perancang ini banyak menampilkan dress ultrafeminin dengan aksen peplum. Peplum pun masih ditawarkannya dalam interpretasi modernism-nya kali ini. Namun disesuaikan dengan inspirasinya pada gejolak yang terjadi saat tsunami dan ledakan Fukusima melanda Jepang di 2011.
Ia menghadirkan sejumlah peplum dengan teknik lipat yang membuatnya bergelombang. Interpretasi itu juga menawarkan aksen sayap yang terinspirasi dari kerusakan spesies kupu-kupu sehingga menampilkan desain gaun dekonstruktif.
Major Minor dan Hian Tjen juga menyuguhkan koleksi yang tak kalah apik. Brand Major Minor menampilkan lini Maha yang mengeksplorasi Modernism dari pelukis Picasso dan Matisse. Hal tersebut dituangkan dalam garis desain dan detail koleksi. Misalnya saja aksen cutout pada lukisan Matisse yang hadir di sejumlah atasan. Atau motif yang terinspirasi lukisan Picasso pada sebuah kemeja.
Lalu ada Hian Tjen yang koleksinya terinspirasi dari penderita OCD yang terobsesi sesuatu yang simetris. Hian menggabungkannya dengan siluet khas 60-an di mana menurutnya semua desainer di era itu menunjukkan inovasi. Muncullah sejumlah atasan dan dress aksen rumbai. Adapun rangkaian bodysuit hingga dress glamor dengan material gemerlapan yang indah menutup JFW 2018. (ami/hst)
Kelima desainer dan brand terpilih DFK di JFW 2018 adalah Toton Djanuar, Rani Hatta, Peggy Hartanto, Major Minor, dan Hian Tjen. Mengusung tema Modernism, mereka menampilkan koleksi modernisasi sesuai interpretasi masing-masing. Untuk Toton, modernism adalah tema menggelitik yang membuatnya berpikir.
"Buat aku jawabannya adalah bagaimana kita menyikapi situasi sebelumnya dan sekarang yang bisa menciptakan gagasan. Muncullah koleksi yang hampir keseluruhan bahan adalah daur ulang atau sisa. Kami seminimalis mungkin tidak beli bahan baru. Begitu juga dengan bordir dan embellishment, pakai yang sudah punya atau sisa, itu tantangan tersendiri," kata Toton dalam konferensi pers.
Rancangan Toton. Foto: Mohammad Abduh/Wolipop |
Alhasil munculah koleksi yang unik dengan permainan material. Kebanyakan tampilan menggunakan bahan denim dengan aksen stud, rantai, mutiara, hingga rumbai yang tampil di koleksi Spring/Summer 2018. Toton pun pun tak menampilkannya dengan biasa. Misalnya sebuah celana celana jeans yang hadir terbalik atau rompi denim berdetail stud, rantai, dan mutiara dengan sayap rumbai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rancangan Rani Hatta. Foto: Mohammad Abduh/Wolipop |
Rani banyak menampilkan palet monokrom yang diberi sentuhan metalik dan aksen sulaman tali. Kebanyakan baju yang tampil berupa sweater oversized, jaket warna metalik, hingga blazer sebagai dress.
Rancangan Peggy Hartanto. Foto: Mohammad Abduh/Wolipop |
Koleksi terbaru dari Peggy Hartanto selalu ditunggu para wanita. Biasanya perancang ini banyak menampilkan dress ultrafeminin dengan aksen peplum. Peplum pun masih ditawarkannya dalam interpretasi modernism-nya kali ini. Namun disesuaikan dengan inspirasinya pada gejolak yang terjadi saat tsunami dan ledakan Fukusima melanda Jepang di 2011.
Ia menghadirkan sejumlah peplum dengan teknik lipat yang membuatnya bergelombang. Interpretasi itu juga menawarkan aksen sayap yang terinspirasi dari kerusakan spesies kupu-kupu sehingga menampilkan desain gaun dekonstruktif.
Rancangan Major Minor. Foto: Mohammad Abduh/Wolipop |
Major Minor dan Hian Tjen juga menyuguhkan koleksi yang tak kalah apik. Brand Major Minor menampilkan lini Maha yang mengeksplorasi Modernism dari pelukis Picasso dan Matisse. Hal tersebut dituangkan dalam garis desain dan detail koleksi. Misalnya saja aksen cutout pada lukisan Matisse yang hadir di sejumlah atasan. Atau motif yang terinspirasi lukisan Picasso pada sebuah kemeja.
Rancangan Hian Tjen. Foto: Mohammad Abduh/Wolipop |
Lalu ada Hian Tjen yang koleksinya terinspirasi dari penderita OCD yang terobsesi sesuatu yang simetris. Hian menggabungkannya dengan siluet khas 60-an di mana menurutnya semua desainer di era itu menunjukkan inovasi. Muncullah sejumlah atasan dan dress aksen rumbai. Adapun rangkaian bodysuit hingga dress glamor dengan material gemerlapan yang indah menutup JFW 2018. (ami/hst)
Hobbies & Activities
Penggemar Gitar Akustik Perlu Coba! Donner DAG-1CE Bisa Jadi Gitar Andalanmu
Health & Beauty
Dilema Pilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif? 2 Sunscreen Ini Bisa Jadi Pilihanmu
Hobbies & Activities
iReborn Treadmill Elektrik Paris: Biar Olahraga Jadi Lebih Praktis, Nyaman, dan Konsisten
Health & Beauty
Lip Care Goals! 3 Produk Andalan Untuk Bibir Halus dan Sehat Sepanjang Hari
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Sentuhan Modern dan Mewah Grano Leather di Koleksi Musim Dingin Pedro
Kain Antik 100 Tahun Jadi Primadona di Koleksi 4 Dekade Adrian Gan Berkarya
Belum Setahun, Desainer Baru Versace Keluar Setelah Prada Resmi Akuisisi
Pantone Umumkan Tren Warna 2026: Cloud Dancer, Warna Putih Jernih
Prada Resmi Akuisisi Rivalnya, Versace, Senilai Rp22,2 Triliun
Most Popular
1
8 Foto Pernikahan Mewah Putri Kamboja Gen Z dengan Putra Konglomerat
2
Potret Pasangan Ikonik Shah Rukh Khan & Kajol Resmikan Patung DLJJ di London
3
Heboh Rumor Pacaran Jungkook BTS dan Winter aespa, Ini Kata Agensinya
4
Penampilan Terbaru Dilraba Dilmurat Jadi Sorotan, Picu Rumor 'Kloning'
5
Potret Kimberly Ryder Perdana Tampil Bak Artis Dracin, Anggun Pakai Hanfu
MOST COMMENTED












































Rancangan Toton. Foto: Mohammad Abduh/Wolipop
Rancangan Rani Hatta. Foto: Mohammad Abduh/Wolipop
Rancangan Peggy Hartanto. Foto: Mohammad Abduh/Wolipop
Rancangan Major Minor. Foto: Mohammad Abduh/Wolipop
Rancangan Hian Tjen. Foto: Mohammad Abduh/Wolipop