Rayakan 'Natal Terdekolonisasi', Influencer Ini Tuai Kritik
Influencer asal California menjadi sorotan setelah memperkenalkan konsep 'Natal terdekolonisasi' yang ia bagikan di media sosialnya. Elise Bonilla-Myers menghindari makanan serta hadiah yang dianggap berasal dari pengaruh kolonial, dan menggantinya dengan resep serta produk milik komunitas adat.
Wanita yang dikenal dengan nama akun glutenfree_girlfriend itu merupakan influencer 'woke' atau mereka yang menyuarakan kesadaran terhadap isu sosial dan budaya. Dalam sejumlah unggahan, ia menjelaskan bagaimana dirinya 'mendekolonisasi' perayaan Natal tahun ini, mulai dari makanan hingga pilihan hadiah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu yang disorot adalah resep-resep bebas gluten yang ia bagikan. Elise menyebut pilihannya didasari oleh sejarah pangan di benua Amerika.
"Gandum, barley, dan rye bukan tanaman asli Amerika," ujarnya dalam salah satu konten. Ia membuat kue Natal ideal versinya yang dibuat menggunakan tepung jagung yang diproses dengan kapur atau abu kuliner. Menurutnya, proses tersebut membuat nutrisi dalam jagung lebih mudah diserap tubuh dan teksturnya menjadi lebih lembut.
Adonan berbentuk bulat itu kemudian diberikan pemanis dari madu, dipanggang di atas wajan hingga kecokelatan, lalu dioleskan dengan glasir agave untuk membuat lebih manis lagi. Proses ini ia perlihatkan dalam video yang diunggahnya baru-baru ini.
Tak hanya soal makanan, konsep 'Natal terdekolonisasi' versinya juga tercermin dari pilihan hadiah. Tahun ini, Elise mengaku hanya membeli hadiah dari bisnis milik komunitas adat.
Daftar tokonya mencakup usaha teh milik perempuan keturunan Indigenous dan Hispanik, penjual produk jagung Navajo, bisnis asal negara bagian Washington yang dikelola oleh suku Snoqualmie, hingga merek fashion yang dikenal dengan slogan 'You Are On Native Land'. Ia juga berbelanja di sebuah pasar di Los Angeles yang dioperasikan oleh suku lokal, dengan lebih dari 30 pedagang yang menjual karya seni hingga beras liar.
Namun, unggahan tersebut justru memicu kritik. Elise, yang memiliki sekitar 5.100 pengikut di TikTok, dituding bersikap kontradiktif dan munafik
"Teman yang terlalu sok 'woke'," tulis seorang pengguna.
"Bos terakhir dari sikap performatif," komentar lainnya, disertai gambar bertuliskan "Melawan masalah yang seolah-olah ada".
"Bagaimana mungkin kamu 'mendekolonisasi' hari raya keagamaan yang tidak berkaitan dengan Amerika, masyarakat adat, atau kolonisasi?" sindir netizen.
Komentar lain menambahkan, "Atau tidak memakai ponsel, tidak menggunakan listrik, tidak memakai kamar mandi modern, dan sebagainya. Silakan dinikmati."
Influencer woke kerap menuai kritik karena sikap ekstremnya. Mereka dinilai munafik dan pura-pura peduli akan suatu isu demi keuntungan pribadi.
(kik/kik)
Home & Living
Bikin Natal Lebih Ceria, Lampu Hias Ini Cocok Jadi Dekorasi Natalmu!
Home & Living
Rekomendasi 3 Hampers Natal Eksklusif yang Siap Bikin Momen Kamu Makin Spesial!
Home & Living
Rekomendasi 3 Dekorasi Natal Simple tapi Bikin Rumah Auto Hangat!
Health & Beauty
Skincare Set Ini Layak Jadi Hadiah Natal untuk Orang Terdekatmu
Makna Tersembunyi di Balik Foto Kartu Natal Kate Middleton & Pangeran William
Victoria Beckham Ungkap Panggilan Barunya Setelah Suami Dapat Gelar Kehormatan
Kim Kardashian Jadi Ikon Game Fortnite, Susul Ariana Grande
Kim Woo Bin dan Shin Min Ah Menikah 20 Desember, Lee Kwang Soo Jadi MC
Sinopsis Jiu Jitsu di Bioskop Trans TV, Dibintangi Nicolas Cage
7 Artis Indonesia yang Ngaku Operasi Payudara, Terbaru Denada
Makna Tersembunyi di Balik Foto Kartu Natal Kate Middleton & Pangeran William
Member Boyband Sepi Job, Beralih Jadi Supir Bus Tuai Pujian Netizen
Rayakan 'Natal Terdekolonisasi', Influencer Ini Tuai Kritik












































