Ajang Miss Universe 2025 yang baru dibuka pada 2 November di Thailand langsung diwarnai drama besar yang mengguncang dunia pageant. Sejak awal karantina, ketegangan antara Miss Universe Organization (MUO) dan Miss Universe Thailand (MUT) yang dikendalikan oleh Nawat Itsaragrisil, Presiden Miss Grand International (MGI) sudah terlihat jelas.
Kisruh ini juga dipicu oleh perubahan besar dalam struktur organisasi Miss Universe. Anne Jakrajutatip, yang sebelumnya dikenal sebagai CEO sekaligus pemilik penuh Miss Universe Organization (MUO) melalui perusahaannya JKN Legacy Inc., diketahui menjual 50% sahamnya kepada Legacy Holding Group USA Inc. pada Januari 2024.
Perubahan kepemilikan itu membawa perubahan besar-besaran di tubuh organisasi. Pada awal November 2025, MUO mengumumkan susunan pimpinan baru: posisi Anne sebagai CEO resmi digantikan oleh Mario Búcaro, mantan diplomat yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Hubungan Internasional MUO. Sementara posisi Presiden kini dipegang oleh Raúl Rocha Cantú, pengusaha asal Meksiko yang juga menjadi investor utama di Legacy Holding Group.
Di sisi lain, Nawat Itsaragrisil ditunjuk sebagai Direktur Eksekutif Miss Universe 2025, bersamaan dengan diperolehnya lisensi Miss Universe Thailand oleh grup MGI miliknya. Namun, struktur baru ini justru menimbulkan tumpang tindih kewenangan antara MUO pusat dan MUT sebagai penyelenggara lokal, yang kemudian menjadi akar dari berbagai konflik terbuka di ajang Miss Universe 2025.
Inilah sejumlah kisruh ajang Miss Universe 2025 yang digelar di Thailand:
Simak Video "Video: 5 Peserta yang Mundur dari Miss Universe 2025"
(kik/kik)