Pagelaran Sabang Merauke Indonesian Broadway - Hikayat Nusantara yang digelar perdana pada Jumat (22/8/2025) di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, sukses membuat seisi arena terpukau. Mulai dari koreografi, musik orkestra, lantunan lagu, sendra tari hingga tata cahaya bersinergi menjadi sebuah pertunjukan budaya yang spektakuler dan bertaraf internasional.
Tak kalah mencuri perhatian, adalah kostum para penari dan penyanyi, yang ikut menghidupkan panggung berkonsep Broadway tersebut. Tak kurang dari 800 kostum penari dan 40 busana penyanyi dikreasikan selama berbulan-bulan demi mewujudkan sebuah pagelaran yang 'padat karya'.
Tangan-tangan dingin desainer ternama Indonesia ikut serta dalam penciptaan koleksi kostum pagelaran yang melibatkan 1.500 personel ini. Semuanya berkolaborasi mewujudkan kostum yang tetap mengutamakan pakem Nusantara tapi di sisi lain juga bergaya kontemporer untuk tetap relevan dengan masa kini.
"Indonesia itu terlalu kaya, jadi kita mendapatkan tugas untuk bisa menaklukkan panggung yang besar. Tetap ada pakemnya tapi juga kontemporer," jelas Era Soekamto, salah satu desainer yang terlibat dalam rancangan kostum, saat konferensi pers Pagelaran Sabang Merauke - Hikayat Nusantara, usai pertunjukan.
Sedikitnya ada 19 desainer yang berkolaborasi menciptakan kostum-kostum nan megah dan cantik. Beberapa di antaranya Ivan Gunawan, Didi Budiarjo, Sebastian Gunawan, Chossy Latu, Deni Wirawan, Wilson Willim, Mel Ahyar, Eridani, Danny Satriadi, Era Soekamto, Priyo Oktaviano, Iwan Tirta, Temma Prasetio, Griya Ageman, (Alm.) Opi Bachtiar, Ghea Panggabean dan AdeChan.
"Kami juga bekerjasama dengan Pesona Gondanglegi, Jember Fashion Carnaval yang membuat kostum-kostum luar biasa itu. Lalu ada Subeng Klasik dan Elly Kasim untuk pakem hiasan kepala dan aksesori lainnya," tutur desainer yang tergabung dalam Ikatan Perancang Mode Indonesia ini.
Era juga menambahkan bahwa semua kostum dan busana penampil mengombinasikan beragam wastra mulai dari batik hingga tenun. Setiap kostum pun dikerjakan secara handmade satu per satu.
"Pagelaran ini menandakan bahwa ini sangat padat karya di bagian kostum, karena banyak sekali tenun, batik, aksesori Nusantara itu semuanya dikeluarkan," paparnya.
Salah satu yang paling spektakuer adalah kostum untuk karakter Mahadewi yang dibawakan penyanyi Yura Yunita. Untuk menggambarkan kemegahan sekaligus keanggunan sosok sang dewi penjaga keseimbangan semesta, Yura mengenakan bustier dan rok penuh kilau yang dilengkapi kain sepanjang 50 meter.
Busana karya desainer AdeChan tersebut dikenakan Yura saat muncul dari langit-langit arena menggunakan sling. Kain hijau tampak menjulang dan jatuh secara anggun ke bawah.
"Untuk kostumnya Yura, harus 50 meter kainnya menjulang warna hijau, dari atas ke bawah. Itu dipikirkan detailnya untuk menimbulkan efek-efek luar biasa," pungkas Era.
Hikayat Nusantara menceritakan cerita rakyat yang diambil dari berbagai daerah di Indonesia. Dikemas dengan tarian, keunikan masing - masing daerah, lagu, busana daerah dan etnik Indonesia.
Setelah premiere pada 22 Agustus 2025, Pagelaran Sabang Merauke - The Indonesian Broadway 2025 kembali digelar pada 23-24 Agustus, masing-masing dua show per hari.
(hst/hst)