Fenomena 'Love Island Face', Ketika Filler dan Botox Dianggap Berlebihan
Dahi yang kaku, bibir bengkak, tulang pipi setajam pisau roti, tampilan ini kini dikenal sebagai 'Love Island Face', tren estetika yang mencuri perhatian dari reality show Love Island. Bukannya dipuji, tampilan ini justru mengundang kritik karena dianggap mempromosikan standar kecantikan yang tidak realistis.
Di tengah gemerlap vila mewah dan drama asmara para kontestan, ada satu hal yang benar-benar mencolok dari penampilan kontestan yakni wajah mereka yang seragam. Dahi tak bisa bergerak, bibir terlihat sangat penuh, dan kontur wajah tampak seperti hasil karya seni digital, semua serba simetris, serba ditarik, dan jelas penuh suntikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tampilan khas ini sangat dipenuhi filler, terutama di bagian pipi, bibir, dan dagu. Efeknya memang seperti makeup. Bagus di foto, tapi tampak tidak alami dalam video maupun dunia nyata," ujar Dr. Angela Sturm, ahli bedah plastik, dalam wawancara dengan PureWow.
Dengan tambahan botox, kesan kaku ini pun menjadi paket lengkap. Bagi sebagian orang, ini adalah lambang estetika modern. Namun dibalik itu, tersembunyi kekhawatiran yang lebih dalam tentang obsesi gen Z yang terhadap kesempurnaan instan.
Kontestan Love Island Foto: dok. Instagram @loveisland |
Sebagian besar kontestan Love Island berasal dari Gen Z. Tak heran jika penampilan dianggap sebagai bagian dari identitas dan alat pencapaian sosial.
"Fenomena ini mencerminkan upaya masyarakat untuk mencari rasa aman melalui keseragaman. Dalam dunia yang serba tidak pasti, mengubah penampilan bisa terasa seperti satu-satunya area yang bisa dikendalikan untuk mencapai kesuksesan sosial," jelas Erin Pash, terapis sekaligus pendiri Pash Co.
Kontestan Love Island Foto: dok. Instagram @loveisland |
Namun, efek dari prosedur berlebihan tidak selalu menyenangkan. Banyak yang berakhir dengan penyesalan. Kini, mulai bermunculan gerakan ke arah sebaliknya yakni estetika 'glow-down.' Ini adalah tren yang dipelopori Gen Z dan milenial, di mana filler 'dibubarkan', implan dilepas, dan tampilan alami kembali jadi primadona.
"Pasien masa kini tidak ingin terlihat berbeda. Mereka hanya ingin terlihat lebih baik. Tren yang terlalu berlebihan sudah tidak diminati," kata Dr. David Hidalgo, ahli bedah plastik dari Upper East Side, kepada The Post.
Menurutnya, banyak pasien yang akhirnya menyadari bahwa penggunaan filler membuat wajah mereka kehilangan kesan alami.
"Wajah mereka tidak lagi terlihat natural, dan akhirnya mereka menyerah," tambah Dr. Hidalgo.
Dr. Sturm juga mengingatkan bahwa tren seperti 'Love Island Face' dapat berdampak buruk dalam jangka panjang. Proses penuaan alami bisa terganggu dan membuat wajah tampak tidak seimbang seiring waktu.
"Wajah seperti itu kemungkinan besar tidak akan menua dengan baik," ujarnya.
Meski begitu, harapan baru mulai terlihat. Menurut Dr. Lanna Cheuck, industri kecantikan kini mulai bergerak menuju arah yang lebih sehat dan realistis.
"Kita memasuki era transparansi dan pembalikan prosedur filler, terutama pada bibir dan pipi. Prosedur yang lebih natural dan regeneratif kini jadi pilihan utama," tutup Dr. Cheuck.
(kik/kik)
Home & Living
Stop Ngulek! Ini 3 Chopper Mini Praktis untuk Bumbu Dapur & MPASI
Home & Living
Hemat Ruang & Uang: 3 Rekomendasi Mesin Cuci Mini Pilihan
Hobbies & Activities
Cek Tumbler Tahan Dingin untuk Minuman Segar Seharian
Hobbies & Activities
Ulasan 3 Tas Pinggang Lari: Solusi Bawa HP Anti Guncang & Tahan Air
Profil Choi Sung-Eun, Aktris Ditaksir Lee Jae-Wook di Drakor Last Summer
Jual Wajah ke AI demi Rp 30 Juta, Wanita Ini Kini Ketakutan
Drakor The Remarried Empress Jadi Sorotan, Ada Shin Min Ah Hingga Ju Ji Hoon
Reuni F4 Disebut Hanya Menampilkan 3 Member, Ken Chu Dikeluarkan
Viral Pesta Ultah ke-17 di Kalimantan, Kado dari Orangtua Bikin Melongo
Jual Wajah ke AI demi Rp 30 Juta, Wanita Ini Kini Ketakutan
10 Moisturizer Korea yang Bikin Kulit Kusam Jadi Glowing
Profil Choi Sung-Eun, Aktris Ditaksir Lee Jae-Wook di Drakor Last Summer
Ramalan Zodiak Cinta 15 November: Cancer Percaya Pasangan, Taurus Lebih Tenang














































