Kisah Wanita yang Melahirkan di Usia 50, Ungkap Perjalanan Hamil Penuh Tantangan
Seorang wanita berbagi kisahnya yang melahirkan di usia 50. Wanita bernama Frances Largeman-Roth yang merupakan seorang ahli gizi dan penulis asal New itu mengaku tidak pernah menyangka kembali menjalani peran sebagai ibu di usia kepala lima.
Setelah mengalami dua kali keguguran di usia 40-an dan memasuki masa perimenopause, ia sempat merelakan impiannya memiliki anak keempat.
"Saya mencoba menerima bahwa mungkin memang bukan jalannya," ujarnya kepada New York Post.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, sebuah esai di The New Yorker tentang pasangan lanjut usia yang memiliki anak lewat donor sel telur menumbuhkan kembali harapannya. Dengan dukungan suami, ia berkonsultasi ke spesialis fertilitas dan dinyatakan sebagai kandidat ideal untuk kehamilan dengan donor sel telur. Kondisinya sehat, bebas penyakit, tidak mengonsumsi obat, dan memiliki riwayat kehamilan yang baik.
"Alasan utama saya ingin punya bayi lagi adalah karena saya masih punya banyak cinta untuk diberikan," ungkapnya.
Frances memilih donor anonim berusia 20-an yang secara fisik mirip dengannya. Dari enam sel telur, hanya tiga embrio berhasil dibentuk. Transfer pertama gagal, namun yang kedua sukses, dibantu akupunktur dan manajemen stres.
Frances Largeman-Roth Foto: dok. Instagram @franceslrothrd |
"Saya menangis saat tahu transfer berhasil. Suntikan hormon sangat menyakitkan, dan tubuh saya penuh memar," katanya.
Tak seperti tiga kehamilan sebelumnya yang dijalani saat masih aktif bekerja dan bepergian, kali ini Frances lebih rileks. Ia bekerja dari rumah, rutin berolahraga, dan tak perlu mengurus balita. Meski tetap menghadapi tantangan seperti kram betis dan pemeriksaan intensif, ia menikmati prosesnya.
Bayi perempuannya, Romy, lahir lewat operasi caesar karena sungsang. Namun, segera setelah lahir, Romy harus menjalani operasi akibat lubang di diafragma.
"Saya sempat berpikir, 'Bukankah donor seharusnya membuat semuanya sempurna?' Tapi ini bukan soal usia atau donor. Ini risiko yang bisa terjadi pada kehamilan mana pun," tutur Frances.
Beberapa hari pasca-melahirkan, Frances mengalami preeklamsia dan harus dirawat. Kini, enam bulan berlalu, ia dan Romy dalam kondisi sehat dan bahagia.
Dengan anak-anak lain berusia 11, 13, dan 16 tahun, Frances mendapat banyak bantuan di rumah. Ia juga menikmati teknologi perawatan bayi masa kini yang jauh lebih praktis.
(kik/kik)
Health & Beauty
Pilih Toner Sesuai Kondisi Kulit! Anua Punya Beberapa Opsi untuk Berbagai Kebutuhan Kulitmu
Home & Living
Bikin Momen Natalmu Lebih Hangat dengan Hampers Mug yang Bikin Senyum!
Home & Living
Ide Kado Natal Elegan & Fungsional: Aveline Sendok Garpu Natal Set Gift vs Domov Krisa Christmas Stainless Steel Hampers!
Health & Beauty
Gigi Menguning Karena Kopi? KLAR Teeth Whitening Mask Jadi Solusi Praktis Anti Ngilu
Most Pop: Penampilan Davina Karamoy, Sosoknya Sedang Jadi Sorotan
13 Drama China Romantis di Netflix yang Bikin Baper dan Ketagihan
Moon Ga Young Tanggapi Kontroversi Gaya Seksi, Pakai Lingerie di Bandara
Miss Iceland Mengaku Dikeluarkan Sepihak dari Miss Universe Saat Sakit
Sinopsis Jurassic Park III, Teror Dinosaurus Kembali Mengintai
8 Momen Konser Reuni F4, Jerry Yan Bawa Kalung Meteor Garden Kenang Barbie Hsu
Most Pop: Penampilan Davina Karamoy, Sosoknya Sedang Jadi Sorotan
13 Drama China Romantis di Netflix yang Bikin Baper dan Ketagihan
Cara Pakai Cushion Supaya Makeup Awet Seharian, Ini Triknya













































