Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

10 Hal Brutal Pangeran Harry & Meghan Markle yang Diungkap di Vanity Fair

Kiki Oktaviani - wolipop
Jumat, 24 Jan 2025 10:04 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Meghan, Duchess of Sussex dan Pangeran Harry, Duke of Sussex terlihat di Centro Nacional de las Artes Delia Zapata selama kunjungan Duke dan Duchess of Sussex ke Kolombia pada tanggal 15 Agustus 2024 di Bogota, Kolombia. (Foto oleh Eric Charbonneau/Archewell Foundation via Getty Images)
Foto: Eric Charbonneau/Archewell Foundation via Getty Images
Jakarta -

Pangeran Harry dan Meghan Markle kembali menjadi sorotan publik setelah majalah Vanity Fair menerbitkan artikel yang mengungkap berbagai sisi kontroversial dari kehidupan mereka di Amerika Serikat. Lima tahun setelah mereka mengundurkan diri dari tugas kerajaan dan memulai kehidupan baru di luar Inggris, pasangan Sussex terus menuai kontroversi dan kritik.

Mulai dari kesepakatan bisnis yang gagal, hubungan yang memburuk dengan keluarga kerajaan, hingga tuduhan perilaku tidak menyenangkan terhadap staf, keduanya kerap mendapat perhatian negatif dari media dan masyarakat. Artikel Vanity Fair baru-baru ini menggali lebih dalam tentang sisi gelap kehidupan pasangan ini dengan mengungkap sepuluh hal mengejutkan yang membuat citra mereka semakin tercoreng di mata publik.

1. Tuduhan Bullying terhadap Staf

Beberapa mantan staf menuduh Meghan melakukan perilaku bullying. Seorang mantan staf menggambarkan pengalaman bekerja dengannya sebagai hal yang sangat menyakitkan dan menyamakannya dengan perilaku "remaja 'Mean Girls'". Mereka mengklaim bahwa Meghan awalnya bersikap hangat, namun berubah menjadi dingin ketika sesuatu tidak berjalan sesuai keinginannya. Beberapa staf bahkan mengambil cuti panjang atau terapi psikolog setelah bekerja dengannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


2. Julukan "Penjahat Lokal" di Montecito

Setelah pindah ke Montecito, California, pasangan ini mendapat julukan "penjahat lokal" oleh beberapa penduduk setempat. Mereka dituduh menarik perhatian orang luar ke daerah tersebut, yang mengganggu ketenangan komunitas. Salah satu penduduk menyebut mereka sebagai "pangeran dan bintang film'.

3 Ide Podcast Archetypes Bukan dari Meghan

LONDON, ENGLAND - JANUARY 10: A man prepares to take a selfie as he holds copies of Spare by Prince Harry as they go on sale at one minutes after midnight in WH Smith bookstore at Victoria Station on January 10, 2023 in London, England. Prince Harrys memoir Spare, released on Tuesday, is already No 1 in the Amazon bestseller charts and one of the biggest pre-order titles for high-street retailers. (Photo by Leon Neal/Getty Images)

Foto: Getty Images/Leon Neal

Sebuah sumber mengklaim bahwa konsep podcast Archetypes sebenarnya berasal dari seorang karyawan, bukan Meghan sendiri. Namun, karyawan tersebut tidak memiliki hak kekayaan intelektual atas ide tersebut. Produksi podcast ini juga mengalami penundaan, sehingga Spotify harus melibatkan studio Gimlet untuk membantu.

4. Peran Meghan Markle sebagai Pengasuh bagi Pangeran Harry

Seorang sumber menyatakan bahwa Meghan berperan sebagai pengasuh dan fasilitator bagi Harry, membuatnya tampak seperti mendidik ulang suaminya. Harry dikatakan telah berubah sejak hubungannya dengan Meghan, menjadi kurang bersemangat dan enggan berinteraksi dengan media.

5. Harry Meremehkan Dampak Memoar Buku 'Spare'

Harry dilaporkan tidak menyadari sepenuhnya dampak yang akan ditimbulkan oleh memoarnya, Spare. Publikasi buku tersebut terjadi di tengah krisis antara pasangan Sussex dan keluarga kerajaan, dan Harry tidak memperkirakan reaksi publik serta kekuatan kata-kata tertulis yang dihasilkannya.

6. Dicap sebagai Orang yang Tidak Tulus

Seorang penduduk lokal menyindir pasangan Sussex sebagai "orang yang paling berhak (dihormati) dan tidak tulus di planet ini". Mereka mengkritik klaim pasangan tersebut yang menyatakan meninggalkan Inggris untuk menghindari sorotan media, namun tampak terus mencari perhatian media di AS.

7. Keraguan tentang Ketidaktahuan Meghan terhadap Etika Kerajaan

RUNCORN, CHESHIRE, ENGLAND - JUNE 14: Queen Elizabeth II is greeted with Meghan, Duchess of Sussex as they arrive by Royal Train at Runcorn Station to open the new Mersey Gateway Bridge on June 14, 2018 in the town of Runcorn, Cheshire, England. Meghan Markle married Prince Harry last month to become The Duchess of Sussex and this is her first engagement with the Queen. During the visit the pair will open a road bridge in Widnes and visit The Storyhouse and Town Hall in Chester. (Photo by Peter Byrne - WPA Pool/Getty Images)

Foto: Getty Images

Pengamat mode Tom Fitzgerald meragukan klaim Meghan yang menyatakan tidak mengetahui tentang kewajiban membungkuk di hadapan Ratu. Ia merasa tidak masuk akal bahwa Meghan, dengan kepribadiannya yang terencana, tidak melakukan riset sebelum bertemu keluarga kerajaan.

8 Kritik terhadap Merek 'American Riviera Orchard'

Merek gaya hidup Meghan, American Riviera Orchard, mendapat kritik karena Santa Barbara sudah dikenal sebagai American Riviera.. Beberapa penduduk Montecito menyatakan belum pernah mendengar daerah mereka disebut demikian dan menuduh Meghan mencoba memonetisasi segala sesuatu.

9. Kurangnya Ide untuk Konten

Meskipun memiliki kesepakatan besar dengan Netflix dan Spotify, pasangan ini dikritik karena gagal menghasilkan konten yang sukses. Seorang mantan karyawan menyatakan: "Mereka ingin memiliki tema besar yang menjelaskan dunia, tetapi tidak memiliki ide".

10. Ketidaktertarikan Harry terhadap Proyek Spotify

Seorang mantan staf Spotify menyatakan bahwa Harry sulit diajak bekerja sama dan tampak enggan terlibat dalam proyek tersebut. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengingat Spotify telah membayar mereka dengan jumlah yang besar.

(kik/kik)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads