Saat tahun baru tiba, media sosial sering dipenuhi dengan berbagai tren unik, salah satunya adalah 'New Year New Mental Issues'. Tren ini banyak muncul di platform seperti Twitter, Instagram, dan TikTok, terutama di kalangan anak muda. Tapi, apa sebenarnya maksud dari tren ini? Apakah hanya sekedar lelucon, atau ada makna lebih dalam di baliknya?
'New Year New Mental Issues' adalah plesetan dari 'New Year New Me'. Jika 'New Year New Me' biasanya menggambarkan keinginan untuk berubah menjadi lebih baik, 'New Year New Mental Issues' justru sebaliknya, menyoroti tantangan mental baru yang mungkin muncul di awal tahun. Banyak orang menggunakannya untuk menggambarkan stres, kecemasan, atau tekanan yang mereka rasakan.
Meskipun sering dibawakan dengan nada humor, tren ini mencerminkan kenyataan hidup. Tahun baru sering kali datang dengan ekspektasi tinggi, seperti membuat resolusi dan menghadapi perubahan. Hal ini bisa menimbulkan tekanan dan memengaruhi kesehatan mental seseorang.
Tren ini pertama kali muncul dari unggahan seorang pengguna TikTok bernama Azy. Dalam videonya, ia membagikan tangkapan layar percakapan yang menampilkan kalimat mencolok: 'New Year, New Mental Issues'.
Unggahan tersebut langsung menarik perhatian dan menjadi viral. Lebih dari 50.000 orang memberikan tanda suka, sementara lebih dari 2.800 pengguna membagikannya. Banyak netizen merasa bahwa kalimat ini sangat mewakili perasaan mereka menjelang pergantian tahun.
Beberapa pengguna media sosial berspekulasi bahwa tahun 2025, seperti tahun-tahun sebelumnya, kemungkinan besar akan membawa tekanan baru yang sering kali dikaitkan dengan harapan untuk sukses. Tekanan terssebut yang kemudian bisa berdampak pada kesehatan mental banyak orang.
Simak Video "Video Menkes Soroti Kesehatan Mental Siswa Sekolah: Under Detected!"
(vio/vio)