Meghan Markle Dikritik Tetangga Disebut Bukan Aset Komunitas

Kehidupan baru Meghan Markle dan Pangeran Harry di Montecito, California, AS terus menjadi sorotan. Setelah memutuskan mundur dari tugas kerajaan Inggris pada tahun 2020, pasangan ini menetap di kawasan elit tersebut dengan harapan mendapatkan kebebasan dan karier yang lebih besar di Amerika Serikat. Namun, tampaknya kehidupan Meghan dan Pangeran Harry tidak sukses setelah tidak lagi menjadi anggota kerajaan.

Oleh tetangga mereka di Montecito, pasangan tersebut bahkan mendapatkan kritik. Richard Mineards, salah satu tetangga mereka menyebut bahwa Meghan bukan aset bagi komunitas di daerah tersebut.

"Saya pribadi tidak merasa Meghan adalah aset untuk komunitas kami. Dia jarang keluar atau terlibat dalam aktivitas di sini," ungkap Mineards dalam sebuah wawancara untuk dokumenter Jerman berjudul Harry: The Lost Prince.

Mineards juga berbagi pandangan tentang Pangeran Harry. Menurutnya, adik Pangeran William itu lebih ramah dibanding istrinya.

"Harry, sampai batas tertentu, lebih ramah dan ceria... Tapi tetap saja, dia juga tidak sering terlihat," tambahnya.

Montecito dikenal sebagai kawasan eksklusif dengan kehidupan sosial yang aktif, namun terbatas pada kalangan tertentu. Ulrike Grunewald, pembuat dokumenter sekaligus koresponden kerajaan yang telah mengikuti kisah keluarga kerajaan Inggris sejak 1987 itu menggambarkan pasangan Sussex itu terisolasi di kawasan tersebut.

"Kehidupan budaya di Montecito sangat dinamis, tetapi sering kali bersifat eksklusif, dan Harry serta Meghan jarang berpartisipasi dalam acara-acara ini," jelas Grunewald.

Menurut laporan, meskipun Meghan kadang terlihat di pasar tani atau berjalan-jalan dengan anjingnya, pasangan tersebut secara umum jarang tampil di ruang publik. Hal ini kontras dengan reputasi kawasan Montecito sebagai tempat berkumpulnya para tokoh terkenal yang aktif di kegiatan sosial dan budaya.

Pada awal kepindahan mereka ke Amerika, Harry dan Meghan berusaha membangun citra baru sebagai pasangan yang peduli terhadap isu global. Namun, dokumenter Harry: The Lost Prince mengungkap bahwa strategi ini kini menghadapi tantangan besar.

"Mereka lebih sering tampil terpisah belakangan ini karena tidak mampu menciptakan citra yang kohesif sebagai pasangan," ujar Grunewald.