Momen-momen terakhir Liam Payne sebelum ditemukan tewas kini mulai terungkap. Perilakunya yang tidak biasa di sebuah hotel mewah di Argentina menjadi sorotan sejumlah tamu dan staf.
Mantan personel boyband One Direction itu dilaporkan mengalami gangguan emosi hingga membanting laptopnya di lobi hotel sesaat sebelum ditemukan tewas. Menurut pihak otoritas, Liam diduga loncat dari balkon lantai tiga Casa Sur Hotel, Rabu (16/10/2024).
Foto Terakhir Liam Payne di Lobi Hotel
Seorang saksi mata bernama Rebecca (bukan nama sebenarnya) menyaksikan langsung momen terakhir Liam Payne. Dari foto yang dikirimnya ke Daily Mail, tampak Liam Payneberbaring di sofa lobi hotel sambil membaca email di laptop dengan fitur aksesibilitas yang membuat laptop bersuara setiap kali ia menggerakkan kursor.
"Suaranya sangat keras, seolah-olah ia sengaja ingin menarik perhatian orang-orang di sekitarnya," ungkap Rebecca.
"Tiba-tiba, dia melihat email yang tampaknya membuatnya marah, dan dia langsung membanting laptopnya sambil berteriak, 'F**k this s**t, mate!'" tambah saksi mata tersebut.
Dengan detail, Rebecca bahkan memberitahu momen tersebut terjadi sekitar pukul 16.26 waktu setempat. Hanya 36 menit kemudian, tepatnya pukul 16.04, staf hotel membunyikan alarm darurat setelah Liam jatuh.
Liam Payne Sebut Orang Amerika Gila
Sebelum insiden di lobi, penyanyi 31 tahun itu juga sempat berinteraksi dengan sejumlah tamu di dekat lift hotel. Menurut Rebecca, Payne terlihat seolah-olah sangat ingin diakui dan dikenal.
"Dia bilang dengan suara yang sengaja ditarik panjang, 'Ya, aku Liam!' lalu mengajak kami naik lift bersamanya. Beberapa teman saya masuk, tapi saya memilih menunggu lift berikutnya," jelas Rebecca.
Di dalam lift, Payne mengeluarkan komentar-komentar tak terduga, "dia bilang, 'Aku tahu orang Amerika. Kalian gila dan berbahaya!'
Lalu dia mulai pura-pura mencekik salah satu teman wanita Rebecca. Itu benar-benar mengganggu," tambah Rebecca.
Jatuh di Lobi Hotel
Payne kemudian kembali ke lobi dengan laptop tergantung di tangannya. Ketika ia jatuh tersungkur di lantai, staf hotel dengan cepat mencoba membantunya dan mengarahkannya kembali ke lift.
"Saat itulah saya mengambil foto terakhirnya," kata Rebecca.
Rebecca menambahkan bahwa staf hotel semakin cemas dan tampaknya telah menghubungi keamanan atau polisi.
"Payne terlihat bingung, pupilnya membesar, dan perilakunya agresif, meskipun dia tidak menyasar orang tertentu. Saya menduga dia mungkin sedang menunggu seseorang untuk mendapatkan pasokan narkoba baru," ucap Rebecca.
Suasana Hotel Berubah Jadi Panik
Tak lama setelah itu, suasana hotel berubah menjadi panik. Rebecca mengaku beberapa temannya melihat Payne jatuh dari balkon lantai tiga.
"Awalnya kami pikir dia hanya cedera, tapi kemudian kami melihat tubuhnya di halaman hotel," kenangnya.
Pihak kepolisian tiba dan segera mengamankan lokasi. Payne kemudian dibawa dengan tandu, namun nyawanya sudah tidak tertolong. Laporan autopsi menyebutkan bahwa penyebab kematian Payne adalah trauma parah dengan perdarahan internal dan eksternal. Kantor Kejaksaan Nasional Argentina menyatakan bahwa kasus ini masih dalam tahap investigasi sebagai kematian tidak pasti.
Simak Video "Video: Alasan Jenazah Liam Payne Belum Diserahkan kepada Keluarga"
(kik/kik)