Miss Universe Indonesia 2024: Curhat Kesehatan Mental Harus ke Ahlinya

10 Oktober diperingati sebagai Hari Kesehatan Mental Sedunia. Miss Universe Indonesia 2024 Clara Shafira Krebs yang memiliki advokasi tentang kesehatan mental, berbagi tips dan saran untuk orang-orang yang merasa memiliki masalah tersebut.

Clara mengatakan advokasinya tentang kesehatan mental. Dia memiliki platform bernama Our Safe Space khusus untuk mental awareness dan woman empowerment.

"Memang ada stigma di Indonesia tentang kesehatan mental. Saya pikir kesehatan mental itu sangat sensitif," ungkap Clara saat tampil di acara detikPagi di kantor Detikcom, Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (10/10/2024).

Dara berusia 22 tahun ini menuturkan penting bagi setiap orang memerhatikan kesehatan mentalnya. Caranya dengan memiliki kesadaran dari diri sendiri, menerima afirmasi positif, dan treatment yang membuat kesehatan mental semakin membaik.

"Saya sangat setuju jika bicara kesehatan mental langsung ke ahlinya. Mungkin masih ada yang kurang nyaman dengan sesuatu yang formal, kamu bisa mengakses secara online dengan social media dan beriteraksi secara langsung melalui Q&A tanpa bertemu secara langsung. Kamu tidak harus datang ke profesional kamu bisa langsung," jelas Clara.

Clara menekankan kamu bisa mengunjungi psikiater jika memang merasa sudah tidak kuat dengan permasalahan yang dihadapi. Kunjungan ke psikolog sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan mental

Runner up pertama Miss Universe Indonesia 2024 Fiza Khan juga berbicara soal kesehatan mental saat tampil di acara detikPagi. Fiza menuturkan di Tanah Air, masalah kesehatan mental masih menjadi hal yang tabu.

"Kesehatan mental itu malah identik dengan sesuatu yang negatif dan melekat dengan topik gen Z. Tapi kesehatan mental itu sangat serius dan penting untuk semua generasi. Untuk itu pentingnya menyadari dari diri sendiri untuk menjaga kesehatan mental," ujar Fiza.

Runner up kedua Miss Universe Indonesia 2024 Nadia Tjoa melanjutkan pentingnya orangtua memiliki perspektif yang sama dengan anak-anaknya terkait masalah kesehatan mental. Menurutnya terkadang ada orangtua yang malah tidak memikirkan kesehatan mental buah hatinya, termasuk dirinya sendiri.

"Kesehatan mental itu harus dari dalam hatinya sendiri dan memberikan kontribusi ke orang lain. Orang tua selalu memikirkan anak orang lain bisa kenapa anak aku tidak bisa? Nah, itu lah pentingnya menyelesaikan dirinya sendiri baru tularkan ke anaknya," tuturnya.