×
Ad

Meghan Markle Disebut Diktator yang Menakutkan Sampai Staf Pria Menangis

Kiki Oktaviani - wolipop
Senin, 16 Sep 2024 13:47 WIB
Meghan Markle & Pangeran Harry Foto: Juancho Torres/Anadolu via Getty Images
Jakarta -

Meghan Markle kembali dituduh berperilaku tidak baik terhadap stafnya. Meghan disebut sebagai diktator yang menakutkan.

Seorang sumber anonim mengklaim bahwa Duchess of Sussex itu sebagai diktator bersepatu hak tinggi yang membuat pria dewasa sampai menangis. Tuduhan tersebut muncul dari sumber anonim kepada The Hollywood Reporter.

"Semua orang takut pada Meghan. Dia meremehkan orang, tidak mau mendengar nasihat. Mereka berdua buruk dalam mengambil keputusan, sering berubah pikiran. Harry memang orang yang sangat ramah, tanpa sikap sombong, tapi dia sangat mendukung tindakan Meghan. Dan Meghan sendiri sangat buruk dalam berinteraksi," ungkap sumber dalam artikel tersebut.


Meghan digambarkan sebagai wanita dominan. Saat memberikan perintah, Meghan lebih sering meluapkan kemarahan hingga membuat seorang staf pria menangis.

"Dia benar-benar tak kenal lelah. Dia berjalan seperti seorang diktator dengan sepatu hak tinggi, sambil marah-marah dan memberikan perintah. Saya pernah melihatnya membuat pria dewasa menangis," ungkap sumber tersebut.

Laporan ini juga mengungkap bahwa selama bertahun-tahun, pasangan Sussex tersebut telah mengalami pergantian staf yang tinggi. Asisten utama Meghan dan sekretaris pribadinya meninggalkan posisinya pada tahun 2021. Bulan lalu, kepala staf mereka, Josh Kettler mengundurkan diri setelah hanya bekerja selama tiga bulan.

Kettler, yang sebelumnya dipuji sebagai manager yang berpengalaman dan sering terlihat mendampingi Pangeran Harry di berbagai acara menyatakan bahwa keputusannya mundur diambil secara profesional.

"Josh mundur karena pekerjaannya tidak sesuai harapan," ungkap sumber, seperti dikutip The Sun.

Kepergian Josh menambah panjang daftar staf yang mundur dari pekerjaan mereka di bawah pasangan Sussex ini. Sejak pindah ke Montecito, California,Meghandan Harry telah kehilangan sembilan staf, dan secara total ada 18 staf yang telah mengundurkan diri sejak mereka memutuskan untuk melepaskan peran sebagai anggota senior kerajaan.

Sumber mengatakan bahwaMeghanMarkleadalah orang yang menyulitkan. Beberapa mantan staf mengaku bahwa mereka mengalami semacam trauma setelah bekerja dengan pasangan tersebut.

Pada 2018, Istana Buckingham melakukan investigasi atas tuduhan perilaku intimidatif yang dilakukan Meghan terhadap dua asisten kerajaan. Namun, hasil dari investigasi tersebut tidak pernah dipublikasikan, dan Meghan menepis tuduhan itu sebagai fitnah yang direncanakan.



Simak Video "Video Tim Kerja Favorit Meghan Markle: Punya Banyak Sudut Pandang "

(kik/kik)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork