Taylor Swift Resmi Dukung Kamala Harris, Elon Musk Beri Reaksi 'Aneh'

Taylor Swift resmi memberikan dukungannya untuk Wakil Presiden AS Kamala Harris yang maju di pemilu AS 2024. Reaksi tak terduga datang dari Elon Musk.

"Bagus Taylor...kamu menang...aku akan memberimu seorang anak dan menjaga kucing-kucingmu dengan nyawaku," tulis pendiri Tesla di X, Rabu (11/9/2024).

Elon Musk (Foto: REUTERS/Gonzalo Fuentes/ File Photo Acquire Licensing Rights)

Tidak jelas apa maksud Musk. Namun, terkesan pria 53 tahun itu seperti ingin memiliki anak biologis bersama Taylor. "Kamu menyeramkan dan aneh," komentar seorang penggemar Swift.

Ada pula yang berkomentar, "Taylor sama sekali tidak ingin berurusan denganmu."

Taylor Swift mengumumkan lewat Instagram bahwa dirinya mendukung penuh Harris beberapa menit setelah acara debat presiden yang menjadi pertemuan pertamanya dengan sang rival, Donald Trump.

"Saya akan memberikan suara saya untuk Kamala Harris dan Tim Walz dalam Pemilihan Presiden 2024," tulis pemenang Grammy tersebut. Unggahan tersebut disertai foto Taylor bersama kucingnya, Benjamin Button.

Donald Trump dan Kamala Harris dalam debat pertama mereka jelang pilpres AS 2024. (Foto: REUTERS/Brian Snyder Purchase Licensing Rights)

"Saya memberikan suara untuk @kamalaharris karena dia memperjuangkan hak dan tujuan yang menurut saya membutuhkan seorang pejuang untuk memperjuangkannya," lanjut kekasih Travis Kelce itu.

"Saya pikir dia adalah pemimpin yang tangguh dan berbakat dan saya percaya kita dapat mencapai lebih banyak hal di negara ini jika kita dipimpin oleh ketenangan dan bukan kekacauan."

[Gambas:Instagram]

Swift juga "terkesan" oleh Waltz dan menyebutnya sebagai pejuang hak LGBTQ+, IVF, serta "hak perempuan atas tubuhnya sendiri."

Ia menutup pesannya dengan menyebut diri sebagai "Wanita Kucing Tanpa Anak". Julukan tersebut merujuk pada komentar calon wakil presiden dari Partai Republik, JD Vance, yang baru-baru ini muncul kembali bahwa AS dipimpin oleh "sekelompok wanita kucing tanpa anak yang sengsara dengan kehidupan mereka sendiri dan pilihan yang mereka buat sehingga mereka ingin membuat seluruh negara sengsara juga."