Kontroversi Bintang Reality TV, Dulu Cari Jodoh Wanita Kini Jadi Transgender

Josh Seiter dikenal sebagai salah satu finalis pria dalam acara pencarian jodoh terkenal 'Bachelorette' pada 2015, namun belakangan ini menjadi sorotan publik dengan kontroversinya. Pada Mei tahun ini, Josh mengumumkan diri sebagai transgender wanita.

Keputusan Josh menjadi transgender memicu berbagai reaksi dan kontroversi. Meski telah mengidentifikasi dirinya sebagai wanita, Josh tetap mempertahankan beberapa ciri fisik maskulin, seperti tubuh kekar dan jenggot tipisnya. Namun, ia juga tampil dengan makeup dan busana wanita yang feminin, menciptakan kontras yang mencolok.

"Saya tidak membutuhkan apapun untuk menjadi transgender wanita," ungkap Josh, seperti dikutip dari NY Post.

Keputusannya untuk tidak menjalani operasi menambah kompleksitas perjalanan transisinya. Hal tersebut mengundang berbagai komentar negatif, baik dari komunitas LGBTQ+ maupun dari pihak konservatif.

"Sejak postingan pertama saya sebagai wanita, saya mulai menerima pelecehan dan itu tidak pernah berhenti sejak saat itu," akunya.

Selain pelecehan dari komunitas LGBTQ+, Josh juga menerima ancaman serius dari kelompok konservatif. Transgender 36 tahun itu diancam dibunuh.

"Saya menerima banyak ancaman dari kaum konservatif yang mengatakan mereka ingin membunuh saya. Mereka mengatakan jika mereka bertemu saya di jalan, mereka akan menembak saya," ungkapnya.

Perjalanan Josh menuju pengakuan identitas gendernya dimulai sejak ia masih kecil. Josh mengaku sering diam-diam masuk ke kamar orang tuanya dan mengenakan gaun serta perhiasan ibunya.

Namun, tumbuh dalam keluarga Kristen yang konservatif dan menjalani pendidikan di rumah, Josh merasa terkekang dan tidak dapat mengungkapkan dirinya secara terbuka. Baru saat ia kuliah, Josh mulai mengeksplorasi identitas gendernya dengan lebih bebas.

Pengumuman Josh sebagai transgender wanita pada Mei 2024 menjadi titik balik dalam hidupnya. Namun, respons yang diterimanya jauh dari yang ia harapkan. Josh berharap bisa diterima di kalangan LGBTQ, namun nyatanya justru mendapat hujatan karena penampilan fisiknya.