Lamaran Mewah Ratu Kecantikan Dikritik Saat Negara Dilanda Longsor

Calon suami dari ratu kecantikan Miss Kyrgyzstan, Lazzat Nurgozhoeva telah dipenjarakan oleh pamannya yang juga merupakan Penyebabnya adalah lamaran yang dinilai memalukan dan berlebihan. Sesi romantis tersebut dilakukan saat negara tersebut sedang dilanda bencana alam tanah longsor mematikan di bagian selatan.

Aftandil Sabyrbekov, tunangan Lazzat menggunakan helikopter pemerintah yang disewa seharga Rp 40 jutaan per jam untuk lamaran di bulan Juni. Lamaran tersebut dilakukan di pegunungan dengan hiasan neon, rangkaian bunga raksasa, dan pertunjukan kembang api.

Presiden Japarov langsung mengutuk kemewahan lamaran tersebut. Aftandil dinilai tidak sensitif dengan isu longsor yang terjadi.

"Saya minta maaf kepada rakyat atas tindakan keponakan saya. Dia juga mendengarkan opini publik," ujar Japarov dalam sebuah wawancara media, seperti yang dilaporkan oleh The Telegraph. "Saya percaya dia akan mengambil pelajaran yang benar dari kejadian ini," tegas sang presiden.

Ketika Aftandil tidak segera mengeluarkan permintaan maaf publik, Japarov dilaporkan kehilangan kesabaran dan memerintahkan penangkapannya dua minggu kemudian dengan tuduhan terkait narkoba.

Presiden juga menyatakan kepada media lokal bahwa Aftandil tidak mencintai keponakannya. Dia hanya melamarnya untuk membangun persepsi baik di mata publik demi menyembunyikan aktivitas ilegalnya.

Erica Marat, seorang profesor asosiasi di National Defence University di Washington dan pengamat politik mengatakan kepada The Telegraph presiden Kyrgyzstan mengambul langkah tersebut karena dirinya terseret kritikan pedas dari rakyat.

"Penangkapan tunangan keponakannya adalah langkah untuk meredakan kritik domestik, setelah rekaman lamaran tersebut menjadi viral di Kyrgyzstan," kata Profesor Marat

"Banyak orang membicarakan lamaran pernikahan mewah yang tampaknya menggunakan aset negara sebagai tanda korupsi tingkat tinggi," tambahnya.

Sementara itu, Lazzat yang dinobatkan sebagai Miss Kyrgyzstan pada tahun 2020, telah menghapus rekaman lamaran tersebut dari media sosialnya.