Wanita Ini Rencanakan Kematian di Hari Ultah ke-34 Dengan Cara Kontroversial
Seorang wanita asal Belanda yang sehat secara fisik telah membuat rencana untuk mengkahiri hidupnya tepat saat ulang tahunnya ke-34 pada 25 April. Jolanda Fun memilih euthanasia sebagai pilihan utamanya dua tahun untuk mengakhiri hidupnya.
Euthanasia adalah sebuah prosedur suntim mati yang legal secara hukum di Belanda. Seseorang bisa mendapat suntik mati oleh dokter dengan alasan psikiatri.
Jolanda telah melawan depresi sejak usia tujuh tahun dan mencoba mencari bantuan dari puluhan sesi terapi. Dalam wawancara dengan The Sunday Times, Jolanda mengungkapkan bahwa dia ingin keluar dari kehidupannya karena lelah melawan depresi, autisme dan kesulitan belajar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jolanda mengatakan bahwa dia memakai topeng dalam semua situasi sosialnya untuk menyembunyikan perasaannya yang sebenarnya.
"Kehidupanku gelap, kelebihan stimulasi, kekacauan di kepalaku, kesepian," deskripsi Jolanda tentang kehidupannya kepada The Times sebelum ia meninggal.
"Kebanyakan waktu saya hanya merasa sangat buruk, sedih, down, muram. Orang tidak melihatnya, karena itulah topeng yang saya pakai dan itulah yang Anda pelajari dalam hidup," tamhahnya.
Dia menggambarkan euthanasia sebagai kematian yang terhormat dan tanpa rasa sakit. Dia pun menjelaskan bahwa seseorang dapat keluar dari kehidupan dengan damai.
"Ini adalah kematian dengan cara yang bermartabat, tanpa rasa sakit, dilakukan oleh dokter. Orang yang Anda cintai bisa hadir di sana. Dan tidak ada yang menemukan Anda dalam keadaan yang mengerikan atau Anda tidak akan mengalami nasib buruk dan bahkan lebih buruk dari percobaan bunuh diri," jelasnya.
Euthanasia memang legal di Belanda sejak tahun 2002 , namun tetap menjadi isu yang kontroversial, terutama di negara-negara lain. Di bawah hukum Belanda, seorang pasien memenuhi syarat untuk euthanasia setelah mencoba semua perawatan yang mungkin dan membuktikan bahwa mereka menderita penderitaan yang tak tertahankan tanpa prospek perbaikan. Namun, semakin banyak orang yang menyalahgunakan peraturan tersebut untuk mengakhiri hidup mereka karena depresi atau kecemasan.
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
(kik/kik)
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Gagal Ujian Pengacara, Kim Kardashian Jadi Tak Percaya Diri
Cita-cita Lisa BLACKPINK Terwujud, Bintangi Film Action Pertama Sejak Debut
Sinopsis Rambo: Last Blood di Bioskop Trans TV Hari Ini
TikTok Viral Verificator
Kisah Viral Wanita Bangun Rumah dari Nol, Sekejap Ludes Terbawa Banjir Padang
3 Tahun Sakit Punggung Tak Kunjung Sembuh, Kylie Jenner Coba Terapi Ini
Foto: Gaya Bisnis Jennifer Lopez, Tetap Seksi dengan Blazer Tanpa Bra
8 Foto Alyssa Daguise-Al Ghazali Baby Moon di Thailand, Bumil Tampil Stylish
Foto: Pesona Winter aespa yang Digosipkan Pacaran dengan Jungkook BTS
Studi Ungkap Kencan Online Bikin Wanita Tergoda Operasi Plastik, Ini Alasannya











































