Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Kisah Wanita yang Lahir Tanpa Vagina, Setelah 25 Tahun Baru Bisa Menerima Diri

Kiki Oktaviani - wolipop
Selasa, 31 Okt 2023 12:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Ally Hensley
Foto: Dok. Instagram/ally_hensley
Jakarta -

Wanita bernama Ally Hensley membuka tentang kondisi langka tubuhnya yang membuatnya sedih dan berkecil hati selama bertahun-tahun. Ally lahir tanpa vagina dan menyamakan dirinya seperti Barbie yang tidak memiliki alat kelamin.

Wanita Australia itu menjelaskan bahwa dia memiliki kondisi yang disebut Sindrom Mayer-Rokitansky-KΓΌster-Hauser, yang mempengaruhi satu dari 5.000 wanita di seluruh dunia dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda. Diagnosisnya biasanya diikuti dengan tanpa rahim dan leher rahim serta tidak bisa hamil.

"Selama bertahun-tahun aku merasa malu dengan tubuhku. Aku merasa bukan wanita yanf normal dan harus berdamai dengan fakta bahwa aku tidak pernah bisa memiliki anak. Aku tidak merasa seperti wanita pada umumnya, dan bagaimana bisa membangun hubungan dengan pria, dan kesulitan merasa diri lebih berharga, percaya diri dan mempertanyakan apakah aku cukup sebagai wanita?" Terang Ally dalam podcast XPosed.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ally bahkan tidak bisa berhubungan seks jika di tidak melakukan operasi atau pelebaran manual dengan dilator medis. Ally mengaku memilih untuk menggunakan dilator.

"Aku memilih pelebaran, aku ingin membuat vagina saya sendiri. 'Lesung pipit' vaginaku tidak lebih dari panjang ibu jari dan aku harus meregangkannya hingga setidaknya lima inci," ucap Ally.

ADVERTISEMENT

Proses 'pelebaran' vaginanya itu memakan waktu selama sembilan bulan. Masa-masa tersebut dirasakan Ally sangat sulit karena dia harus menanggung rasa sakit.

Butuh waktu 25 tahun untuk Ally bisa menerima kenyataan tubuhnya. Kini Ally pun menjadi influencer yang berbagi kisah tentang alat kelaminnya.

"Aku memposting sesuatu tentang vaginaku di Instagram dan menerima begitu banyak DM dari wanita yang juga merasa malu dengan kondisi medisnya, sehingga mereka tidak merasa diri sepertin perempuan 'normal', apa pun arti kata itu," ujarnya.

(kik/kik)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads