Berkat media sosial, seseorang dari pelosok desa bisa jadi terkenal dan mendulang keuntungan. Seorang remaja bernama Liangshan Mengyang mencuri perhatian netizen karena imejnya sebagai gadis desa yang cantik dan kasihan. Dalam berbagai postingannya di Douyin, ia juga sering menceritakan kesedihan hidup. Setelah mendapat simpati publik terungkap fakta mengejutkan mengenai kebohongan Liangshan.
Liangshan Mengyang adalah gadis yang mengaku berasal dari sebuah daerah terpencil di Daliangshan, Sichuan, China. Ia sering mengunggah video yang memperlihatkan suasana pedesaan sekaligus kecantikannya. Postingannya jadi viral, remaja itu juga mendapat perhatian ketika melakukan live dan menerima banyak donasi juga pendapatan dari hasil jualan sayur secara online.
Di awal kemunculannya, Liangshan mengaku bahwa kedua orang tuanya telah meninggal karena itu ia harus berhenti sekolah. Ia pun mengatakan harus mulai bekerja di usia 14 tahun untuk membiayai adik-adiknya makan dan sekolah. Dikatakan Liangshan sudah bekerja keras selama lima tahun sebelum akhirnya menemukan dunia media sosial.
Dalam berbagai video, Liangshan sering menampilkan kondisi keluarganya yang sederhana sebagai petani. Ia tak ragu memperlihatkan wajahnya yang kotor begitu juga dengan suasana rumah bahkan makanan. Netizen semakin kasihan ketika melihat Liangshan yang bertubuh kecil menggendong sekarung ubi.
Tapi sepandai-pandainya bermain peran, kebohongan Liangshan akhirnya terungkap. Kecurigaan netizen padanya berawal ketika wanita itu mulai mendapatkan banyak donasi dan hasil jualan. Tapi mereka melihat kondisi keluarganya masih belum membaik dan masih menjual kemiskinan.
Beberapa sumber mengatakan melihat wanita muda itu tidak hidup miskin bahkan kerap mengendarai mobil dan mengenakan baju mewah. Adapun laporan mengenai Liangshan tinggal di vila mewah dan memiliki Mercedes-Benz.
Wanita tersebut juga dikatakan berusia lebih tua dari yang disebutkannya dan sudah memiliki tiga anak. Ia pun disebut sering menyewa anak-anak untuk berperan sebagai adik-adiknya. Cerita Liangshan semakin diyakini hanya bualan ketika terungkap bahwa sekolah di daerahnya seharusnya gratis.
Tak hanya itu, Liangshan dan 50 orang lainnya dituduh melakukan penipuan dengan sayur mayur yang mereka jual di Douyin. Dikatakan jika mereka sengaja membeli produk-produk murah dan tidak berkualitas untuk dijual dengan harga mahal. Untuk menutupi ulasan yang buruk, mereka kerap menghapus komentar dalam postingan. Dilansir Naver, polisi telah menyita 20 ton produk pertanian mereka dan akun rekening berisi 5 juta yuan atau Rp 10 miliaran.
Bagaimana Liangshan bisa menitipu banyak orang? Dilaporkan bahwa ide untuk membuat imej gadis desa miskin berawal ketika ia bertemu dengan konten kreator Zhao Ling Er. Pria itu sendiri telah membenarkan semua postingan yang dibuat Liangshan adalah hasil kerjasama mereka dengan agensi.
(ami/ami)