Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Artinya FOMO yang Tren di Sosial Media, Pengaruhnya Bisa Bahaya Lho!

Kholida Qothrunnada - wolipop
Kamis, 27 Jul 2023 09:49 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Ilustrasi wanita bekerja menggunakan ponsel
Foto: Getty Images/AmnajKhetsamtip
Jakarta -

FOMO adalah singkatan dari "fear of missing out" atau . Fenomena FOMO saat ini menjadi tren dan semakin umum di media sosial.

Tapi, apakah kalian tahu kalau FOMO bisa mempengaruhi hampir semua orang, dan bahkan bagi beberapa orang berisiko lebih besar.

Terus apa sih itu FOMO ? Ketahui penjelasan maksud FOMO dan contohnya berikut ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arti FOMO dan Sejarah Perkembangannya

Dilansir laman Verywellmind, FOMO adalah istilah rasa takut ketinggalan yang mengacu pada perasaan atau persepsi bahwa orang lain bersenang-senang, menjalani kehidupan yang lebih baik, atau mengalami hal-hal yang lebih baik darinya.

Sejatinya, istilah FOMO telah dipelajari selama beberapa dekade terakhir. Makalah penelitian tahun 1996 oleh ahli strategi pemasaran, Dr. Dan Herman, yang menciptakan istilah "fear of missing out".

Sejak munculnya media sosial, FOMO menjadi lebih jelas dan lebih sering dipelajari. Pasalnya, media sosial telah mempercepat fenomena FOMO dalam beberapa cara.

Seringnya, FOMO yang dimaksud di sini memberikan situasi di mana seseorang membandingkan kehidupan biasa dengan sorotan kehidupan orang lain.

ADVERTISEMENT

Medsos telah menciptakan platform untuk menyombongkan diri. Nah, dari situlah hal-hal, peristiwa, dan bahkan kebahagiaan itu sendiri kadang-kadang tampak bersaing.

Orang-orang akan membandingkan pengalaman terbaik mereka melalui postingan gambar atau video, yang mungkin membuat kamu bertanya-tanya apa yang kurang dari kamu.

Dampak FOMO Pada Remaja

Menurut penelitian tahun 2021 oleh Mayank Gupta dan Aditya Sharma, menunjukkan bahwa dampak FOMO pada beberapa remaja, yakni berperan dalam:

  • Kecemasan
  • Depresi
  • Rendah diri
  • Perilaku yang beresiko
  • Stres
  • Melibatkan rasa iri yang mendalam dan mempengaruhi harga diri

Potensi Bahaya FOMO

FOMO juga memiliki potensi berbahaya, selain bisa meningkatkan perasaan tidak bahagia, FOMO berpotensi memunculkan rasa takut kehilangan yang bisa menyebabkan keterlibatan yang lebih besar dalam perilaku tidak sehat.

Misalnya, dalam studi di Computers and Human Behavior, menemukan bahwa bahwa FOMO juga dikaitkan dengan gangguan mengemudi, yang dalam beberapa kasus bisa mematikan.

Cara Mengatasi FOMO

Biasanya, kata FOMO juga dikaitkan dengan JOMO. Namun, JOMO adalah singkatan dari Joy of Missing Out yang kebalikan dari FOMO.

Joy of Missing Out atau JOMO adalah istilah yang mengacu pada perasaan positif, tentang kehilangan atau terputus dari media sosial.

Untungnya, ada kok langkah untuk meminimalisir FOMO yang bisa dilakukan. Berikut merupakan beberapa cara mengatasi FOMO:

1. Ubah Fokus

Daripada berfokus pada kekurangan atau hal yang kamu tidak punya, cobalah untuk perhatikan apa yang kamu miliki.

Kamu mengubah feed di sosial media kamu, untuk menunjukkan lebih sedikit hal yang memicu FOMO.

Dengan begitu, diharapkan akan lebih banyak hal yang membuat kamu merasa nyaman dengan diri sendiri. Berusahalah untuk mengidentifikasi apa yang mungkin melemahkan kegembiraanmu secara online.

2. Detoksifikasi Digital

Menghabiskan terlalu banyak waktu di gadget atau aplikasi media sosial bisa meningkatkan FOMO.

Jadi, untuk mengatasi FOMO kamu perlu mengurangi penggunaan sosmed atau melakukan detoksifikasi digital.

Hal ini dapat membantu kamu untuk lebih fokus pada hidup, tanpa membuat perbandingan terus-menerus dengan orang lain di sosmed.

3. Coba Buat Jurnal

Membuat jurnal menjadi salah satu cara mengatasi FOMO, karena membantu mengalihkan fokus dari pengakuan atau validasi publik ke penghargaan pribadi atas hal-hal yang membuat hidup kamu lebih hebat (secara online).

Di mana, hal ini akan membantu kamu keluar dari siklus media sosial dan FOMO.

4. Bangun Koneksi dengan Orang Secara Nyata

Mungkin beberapa orang menemukan dirinya untuk mencari koneksi yang lebih besar, saat mereka merasa tertekan atau cemas, dan itu wajar kok.

Perasaan kesepian atau pengucilan sebenarnya merupakan cara otak kita memberi tahu kita, bahwa kita ingin mencari hubungan yang lebih erat dengan orang lain.

Tapi sayangnya, keterlibatan media sosial tidak selalu merupakan cara terbaik untuk mencapai hal ini.

Nah, Daripada mencoba untuk lebih terhubung dengan orang-orang di media sosial, mengapa kamu tidak mengatur untuk bertemu seseorang secara langsung?

5. Selalu Bersyukur

Kamu mungkin tidak akan tergoda FOMO ketika kamu telah menyadari betapa banyak yang sudah kamu miliki. Ya, kuncinya adalah selalu bersyukur.

Kamu akan mulai merasa bahwa dirimu memiliki apa yang kamu butuhkan dalam hidup dan begitu pula orang lain.

Itu tadi penjelasan seputar arti FOMO dan contoh, hingga dampaknya.

Meskipun FOMO sangat berkorelasi dengan penggunaan media sosial, penting untuk diingat kalau FOMO juga adalah perasaan yang sangat nyata dan umum, di antara orang-orang dari segala usia.

Setiap orang akan merasakan tingkat FOMO tertentu, pada waktu yang berbeda dalam hidup mereka. Jadi, semoga kalian bisa menyikapi bijak fenomena ini ya!

(khq/inf)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads