Menjelang Hari Raya Idul Fitri, sejumlah pusat perbelanjaan dipadati pengunjung dan membawa berkah bagi para pedagang. Beragam persiapan lebaran pun beredar di pasaran.
Namun beredar unggahan seorang anak yang ikut sedih karena bisnis ketupat milik kedua orang tuanya rusak menjelang Hari Raya Idul Fitri. Bukan hanya satu atau dua ketupat saja yang rusak. Tapi sekitar 7.000 ketupat beku rusak dan busuk sehingga berwarna hitam karena terkena jamur.
Ialah Juliana Zakaria yang menuturkan kedua orang tuanya sudah menjalankan bisnis ketupat lebih dari 20 tahun setiap musim Hari Raya. Wanita yang berusia 28 tahun itu mengungkapkan tidak menyangka salah satu kulkas untuk mempersiapkan stok ketupat mengalami kerusakan, pada Minggu malam lalu.
"Ibu mulai sadar salah satu kulkas tidak dingin dan ada bau busuk ketika ingin mengambil ketupat pesanan pelanggan. Ketika membuka bungkusan ketupat, ada yang sudah berair dan berjamur," ucap Juliana kepada Mstar.
"Bukan 70 atau 700 biji, tapi 7.000 biji ketupat dalam kulkas penyejuk yang rusak. Saat itu ibu tidak tahu harus berkata apa dan hanya mengatakan jika tidak rezeki, tapu terlihat raut wajahnya yang sedih dan mencoba agat tidak menangis," sambungnya.
Juliana berkata, ibunya berusia 58 tahun dan bapaknya 66 tahun sudah mempersiapkan 12.000 biji ketupat yang disimpan di kulkas. Ketupat tersebut dibuat berdasarkan pesanan pelanggan untuk Lebaran 2023 ini.
"Ada yang buat awal bulan puasa. 100 biji dijual dengan harga RM65 (sekitar Rp 218 ribu), jadi ibu dan bapak mengalami kerugian RM4,550 (sekitar Rp 15,3 juta). Tapi paling kasihan jernih payah ibu dan bapak yang setiap hari membuat ketupat," ucapnya sedih.
Juliana mengatakan ibunya dari pagi hari sampai sebelum waktu berbuka puasa bisa membuat ketupat sekitar 500 biji. Pembuatan ketupat tersebut dilanjutkan lagi di malam hari.
Wanita yang beradal dari Kuala Nerus, Terengganu, Malaysia ini mengatakan seharusnya ibunya tidak usah menerima semua pesanan ketupat. Sebab, sang ibu sedang kurang sehat.
"Ayah mengatakan jangan ambil pesanan banyak karena nanti letih saat membuatnya. Melihat ketupat yang rusak, kami anak-anaknya kasihan dan memberikan dukungan untuk ibu dan ayah," ujarnya.
Ayah baru tahu jika ketupatnya busuk dan berjamur ketika pulang salat tarawih. Juliana menuturkan ayahnya langsung terdiam dan terlihat sedih. Pesanan ketupat pun terpaksa dibatasi karena kulkas rusak.
"Ini artinya pesanan sekarang terpaksa dibatasi berapa jumlah pelanggan. Maksudnya, ada pelanggan akan mendapatkan separuh dari pesanan awal. Terutama untuk yang memesan dalam jumlah yang banyak," jelasnya.
Menurut Juliana, kedua orang tuanya kembali bangkit dan melanjutkan persiapan untuk membuat ketupat kembali sebelum Hari Raya.
"Kejadian seperti ini baru pertama kali terjadi. Terima kasih kepada mereka yang mendoakan kami sekeluarga, agar dimurahkan rezeki yang akan datang," ucapnya haru.
"Setiap ujian yang Allah berikan pasti ada hikmahnya. Semoga ibu dan ayah kuat dan tabah," pungkas Juliana.
(gaf/eny)