Atlet Sepeda Dirampok di Rumah, Leher Ditodong Pisau, Jam Tangan Rp 3 M Raib

Atlet sepeda Mark Cavendish mengalami kejadian pahit pada 27 November 2021. Rumahnya kemalingan dan ia hampir kehilangan nyawanya karena aksi perampok yang agresif.

Dalam persidangan, istri Mark, Peta menjelaskan secara detail kronologi rumah mereka dirampok. Menurut Peta, Mark berulang kali dipukuli dan lehernya ditodong pisau hitam besar.

Perampok mengambil sejumlah barang, termasuk jam tangan mewah merek Richard Mille senilai £400.000 dan £300.000. Dua jam seharga Rp 3 miliar tersebut raib digondol maling.

Peta Cavendish mengatakan di persidangan bahwa dia mendengar suara yang membuatnya jadi terbangun di malam hari sebelum turun untuk menyelidiki.

"Ketika saya turun beberapa langkah dari tangga, saya mendengar pria berbicara tetapi masih bisik-bisik," ungkap Peta.

"Saya tahu ada antara tiga dan lima, saya tahu ada lebih dari satu pasangan tetapi saya tidak dapat mengatakan dengan tepat berapa banyak orang di sana," tambah Peta.
Perampok menggunakan topeng kemudian menyeret dan memukul Mark berkali-kali. Pencuri juga mendongkan pisau di leher Mark. Salah satu perampok kemudian mulai memaksa Mark untuk memberitahu di mana jam tangannya.

"Salah satu pria kemudian menguncinya. Salah satu dari mereka menodongkan pisau hitam besar ke tenggorokannya dan mereka berkata 'di mana jam tangannya' dan 'apakah kamu ingin aku menusukmu?'" kenang Peta menceritakan kejadian mengerikan tersebut.

Suaminya kemudian menunjukkan kepada perampok letak brankas, namun di dalamnya tidak ada isi. Brankas tersebut juga tidak bisa dibuka karena baterainya mati.

"Keadaan menjadi lebih panik karena mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan. Mereka terus mengatakan 'pasti ada uang tunai, pasti ada perhiasan,'" kenang Peta lagi.

Henry, 31, dari Lewisham di London tenggara dan Okorosobo, dari Camberwell di London selatan, menyangkal dua tuduhan perampokan. Sementara Ali Sesay, 28, dari Holding Street, Rainham, Kent, mengakui dua tuduhan perampokan pada sidang sebelumnya.

Dua pria lainnya, Jo Jobson dan George Goddard, telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut namun belum ditangkap oleh polisi.