Meghan Markle saat ini tengah mendapat sindiran dari banyak pihak karena dia menggunakan gelar kerajaan Duchess of Sussex saat melobi disahkannya cuti berbayar untuk orangtua baru di Amerika Serikat. Oleh anggota senator Susan Collins, sikap Meghan yang menegaskan dirinya sebagai 'Duchess of Sussex' disebut ironis.
Sampai saat ini pihak istana Inggris belum menanggapi kritikan soal istri Pangeran Harry itu. Namun pihak istana yang tidak disebutkan namanya menyatakan bahwa sikap Meghan tersebut 'keterlaluan'.
Pembantu istana senior mengatakan bahwa sebagai anggota keluarga kerajaan seharusnya tidak memiliki suara dalam politik Amerika. Secara konstitusional, kerajaan seharusnya bersikap netral secara politik.
"Sebagai anggota keluarga kerajaan, jika Anda menggunakan gelar itu berarti Anda seharusnya menghindari hal-hal semacam itu. Jika tidak, maka Anda berada diluar konteks," ujar salah satu staff senior kerajaan, seperti dikutip dari Times UK.
"Duchess of Sussex tidak memiliki hak untuk memiliki suara yang lebih kuat (tentang masalah ini) daripada ibu lain di Amerika. Dia seharusnya tidak bermain dalam politik," ujar staff kerajaan lainnya.
Pakar kerajaan dan kritikus pun menyerukan agar gelar kebangsawanan Pangeran Harry dan Meghan Markle sebaiknya segera dicopot. Kritikus menyindir, mengapa dia tetap ingin menggunakan gelar itu, yang dikaitkan dengan yang dia kritik karena kuno, rasis, dan disfungsional. Tapi Seolah-olah dia masih menginginkan prestise menjadi bangsawan.
Ada juga spekulasi yang terus berlanjut bahwa Meghan Markle mungkin ingin mencalonkan diri sebagai politikus di Amerika. Lalu mantan aktris Amerika itu disindir lagi, "apakah dia akan mencalonkan diri sebagai Meghan, Duchess of Sussex? Bagaimana bisa nama itu akan terlihat di surat suara?"
Simak Video "Video Tim Kerja Favorit Meghan Markle: Punya Banyak Sudut Pandang "
(kik/kik)